Bagian 07

2K 173 5
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Ethan baru saja pulang seusai menghadiri kelas paginya, hari ini ia hanya ada kelas pagi saja, itupun hanya tiga SKS, jadi tidak lama berada di kampus.

Namun langkah Ethan yang hendak menuju kamarnya terpaksa terhenti, saat telinganya tak sengaja mendengar isak tangis milik Jarrel.

"Lah gak sekolah tu anak? Perasaan tadi pagi berangkat" Lirih Ethan. Karena sekarang belum jam nya anak sekolah pulang.

Ethan lantas mendekat ke pintu kamar Jarrel yang terbuka sedikit. Mengintip terlebih dahulu, benar saja ada si bontot yang duduk di tepian tempat tidur dan sedang menangis, persis seperti anak kecil, mengusap usap matanya dan terisak.

Ethan masuk.

"Kenapa nangis?" Tanya Ethan yang tak tega melihat adiknya menangis.

Kalian tau sendiri sedingin apapun ketiga abang Jarrel, tapi jika Jarrel menangis ketiganya akan mudah sekali luluh.

Jarrel hanya menggeleng kecil, ternyata anak itu menyambung tangisnya selepas turun dari mobil saat Tara mengantarnya pulang.

Ethan yang tau kebiasaan Jarrel yang tak akan menjawab ketika ia menangis, memilih menunggu anak itu tenang lebih dulu.

Ethan mendekat lantas mendudukan tubuhnya di sebelah sang adik, lalu memeluk tubuh yang jauh lebih kecil darinya itu.

Jarrel semakin mengeraskan tangisnya, anak itu pun membalas memeluk Ethan erat. Ethan usap punggung adiknya itu dengan penuh kelembutan.

Cukup lama Jarrel menangis hingga anak itu jatuh tertidur di pelukan abang keduanya.

Ethan yang menyadari jika si bontot jatuh tertidur, lantas merebahkan tubuh adiknya dengan hati-hati. Lalu melepaskan sepatu dan kaos kaki yang masih melekat sempurna. Tak lupa juga mengusap pipi Jarrel perlahan dengan tissue kering, guna menghilangkan sisa dari jejak air mata.

Akan Ethan tanya nanti saja, soal penyebab adik kecilnya itu menangis. Setelah merasa Jarrel tertidur pulas, Ethan pun memutuskan untuk kekamarnya, ia pun ingin berganti pakaian dengan yang lebih santai, pasalnya ia masih mengenakan celana jeans panjang dengan kemeja hitamnya.

•••

Ethan kini tengah berada di ruang keluarga, dengan laptop di pangkuannya. Seperti tengah mengerjakan tugas kuliahnya, namun televisi ia nyalakan tanpa ia tonton.

Pergerakan di sampingnya membuat Ethan menoleh, dapat ia lihat Jarrel yang baru saja mendudukan dirinya disana, lengkap dengan wajah bantal dan mata sedikit bengkak sisa menangis.

CANDRAMAWA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang