Bagian 13

1.9K 162 4
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Tiga hari berlalu dan Jarrel sudah bisa kembali ke sekolah, karena tiga hari yang lalu sekolah di liburkan, untuk angkatan kelas sembilan karena acara kemah. Jadi bagi yang tidak ikut seperti Jarrel ya libur di rumah.

Jam istirahat pertama Jarrel habiskan di kelas, jadi begitu bell masuk berbunyi anak itu malah kebelet buang air kecil. Jarrel langsung menuju toilet disaat yang lain masuk ke dalam kelas.

Jarrel bernafas lega saat merasa kebeletnya beres. Namun wajah Jarrel berubah datar saat melihat Dito dan Paul.

Jarrel hendak melewati keduanya, namun Dito malah mendorong Jarrel dengan kuat hingga anak itu mundur beberapa langkah, nyaris terjatuh.

"Lo apa-apaan" Geram Jarrel.

"Lo yang mulai bikin gue kesel" Balas Dito, anak itu masih dendam dengan ucapan Jarrel tempo lalu rupanya.

"Kenapa lo kesel? Bukannya emang bener lo temenan sama gue karena uang doang" Ujar Jarrel tak mau kalah.

Dito terkekeh.

Bugh...

Kali ini Jarrel tersungkur saat Dito menendang perutnya dengan kuat. Jarrel sampai terbatuk saking sakitnya yang anak itu rasa.

"Jangan mukanya, nanti ketauan" Ucap Dito pada Paul.

Jarrel bangkit hendak membalas, namun anak itu tiba-tiba saja terdiam. Entah apa yang di pikirkannya hingga terdiam dan tidak jadi membalas Dito.

Paul langsung meninju dada Jarrel hingga Jarrel spontan menunduk. Anak itu terbatuk hebat saat Paul memukul dadanya. Nafasnya sejenak terasa tercekat.

"Lo kalau cari orang buat main-main jangan sama gue, sekolah lo bakalan gak tenang entar. Gue harap lo gak ngadu apa-apa, soalnya meski gue keluar dari sekolah ini pun, lo bakal gue cari sampai ke ujung dunia sekali pun" Bisik Dito lalu merangkul Paul pergi dari sana.

Menyisakan Jarrel yang mengepalkan tangannya menahan kesal.

•••

Jarrel melemparkan tas sekolahnya ke atas sofa di kamarnya, anak itu beralih masuk ke kamar mandi. Membuka kancing seragamnya sambil menatap cermin wastafel. Tidak ada memar di area perut dan dadanya, namun saat di sentuh terasa sakit, Jarrel yakin besok pasti akan timbul ruam, karena biasanya saat seseorang jatuh atau di pukul memarnya tidak langsung muncul di hari itu, bisa keesokan hari atau beberapa jam setelahnya baru terlihat.

CANDRAMAWA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang