📍: Malioboro, Yogyakarta.
---
Sean mengedarkan pandangannya sambil sesekali menatap layar ponsel. Dia terlihat bingung menatap sekitar yang begitu asing baginya. Berdiri didepan sebuah bangunan rumah besar dengan plang bertuliskan Kost Khusus Cowok.
"Beneran ini gak sih tempatnya?"
"Nyari siapa, Mas?" Seorang parubaya dengan seragam satpam itu bertanya saat melihat Sean sedari tadi hanya berdiri kebingungan di pinggir jalan.
Yang ditanya langsung menjawab, "Nuwun sewu Pak, ini betul kosannya Pakdhe Munir ya?"
"Oh iya betul. Mas ini penghuni yang baru atau mau ketemu sama Pak Munir-nya?"
"Saya mau ketemu Pakdhe Munir, Pak."
"Ohh, Pak Munir rumahnya di perumahan deket sini, Mas. Monggo saya anter," tawar Satpam lantas mengambil kunci motornya yang tadi tergeletak di atas meja.
Sean tersenyum kikuk, "Gak ngerepotin ini saya, Pak?"
"Yo nggak toh, Mas. Ayo saya anterin, kopernya tinggal disini dulu aja. Pasti Mas mau ngekost di sini kan?"
"Hehehe... iya sih Pak."
Dengan segera Sean menaruh kopernya di dalam pos dan langsung menaiki motor untuk kemudian pergi ke tempat tujuan.
Sesampainya di sana, setelah mengobrol panjang lebar, helaan napas keluar dari mulut pemuda itu. Perasaan kecewa.
"Kamu yo kok gak bilang sama Pakdhe kalo mau ke sini. Kosan wes penuh kabeh, Yan," ucap Pakde Munir pada anak dari adiknya itu.
"Katane Ibu wes ngomong, yo kupikir wes beres, Pakdhe."
"Gak ada, ibuk mu gak ada ngomong sama Pakdhe. Mungkin lupa karena banyak kerjaan." Parubaya itu berpikir sejenak, "Udalah kamu tinggal di rumah Pakdhe aja, Yan."
Sean menggeleng cepat, "Enggak ah Pakdhe, bisa diamuk ibu aku kalo nyusahin."
"Ya kamu jangan nyusahin, lagipula—"
"Assalamualaikum, Pakdhe!"
Dua orang yang sedang mengobrol itu langsung menoleh tatkala melihat dua orang pemuda berdiri didepan pintu sambil menggendong ransel masing-masing.
"Waalaikumsalam, siapa ya? Sini-sini masuk biar enak ngobrolnya, " suruh Pakdhe.
Dua pemuda itu langsung menyelonong masuk dan menyalami tangan si pemilik rumah sebelum akhirnya ikut duduk di sofa, bergabung dengan Sean.
"Aku Ares, Pakdhe, yang hari ini mau nempatin kamar kost yang kosong itu loh. Tapi ini aku bawa temen katanya dia mau ngekost juga, masih ada kamar kosong gak, Pakdhe?" tanya pemuda dengan senyum manis itu.
"Waduh...waduh... yo gak ada toh, Res. Itu kosan yang kosong cuma sisa buat kamu aja," jawab Pakdhe. "Ini ponakan Pakdhe mau ngekost juga gak ada," imbuhnya menunjuk ke arah Sean.
Seketika Sean menoleh pada orang yang duduk disampingnya dan betapa terkejutnya dia.
"Lah? Ini Ares sama Yoga bukan?"
"SEAN!!?" Dua orang itu memekik keras, bahkan sampai membuat si pemilik nama tersentak kaget.
Hening berlangsung beberapa detik sebelum suara tawa akhirnya mengudara.
"Anjir, gak nyangka gue ketemu sama lo lagi, Yan!" Ares terlihat senang sebelum dia memeluk tubuh Sean dan menepuk-nepuk punggung pemuda itu.
"Gila, muka lo gak pernah berubah, jadi gampang dikenalin, Yan." Yoga ikut serta melakukan aksi pelukan layaknya Teletubbies itu.
Pakdhe hanya menyaksikan dengan wajah bingung sekaligus senang. Dan beberapa detik kemudian, setelah keadaan kembali normal dia pun mulai bersuara.
"Gini aja, kalian udah saling kenal, kan?"
"Iya Pakdhe, mereka temen Sean waktu di Jakarta dulu."
"Nah, Pakdhe punya satu kontrakan yang masih kosong di daerah Malioboro. Itu baru selesai dibangun tapi perabotnya udah lengkap, gimana kalo kalian bertiga aja yang tinggal di sana?" tawar Pakdhe pada ketiganya.
Yoga langsung berdiri, "Ayo? Kalo bertiga kan biayanya lebih murah," dia melihat kearah dua temannya, meminta pendapat.
"Oke," balas Sean mengangguk setuju.
Ares diam sejenak, menatap wajah dua orang itu bergantian sebelum akhirnya dia menyetujuinya. "Ya udah gue ikut deh, kapan lagi bisa ngumpul terus kayak dulu."
Suara dari dua telapak tangan yang beradu membuat keduanya kembali menatap Pakdhe, "Yowes, malem ini mau diadain syukuran dulu di rumah itu biar gak ada kejadian apa-apa. Kalian nginep semalem aja di sini, besok pindahan."
"Siap, Makasih Pakdhe."
---
n:
gimana nih prolog nya? semoga kalian suka ceritanya yaaaaa !
jangan lupa vote dan komen, terima kasih udah baca 🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
SAY : with Malioboro
Genç Kurgu"Emang jodohnya kita tuh di Yogyakarta!" --- Pilihan tepat bagi Sean yang berangkat ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliahnya, sebab di sana dia malah dipertemukan dengan teman masa kecilnya. Sean, Ares, dan juga Yoga dulunya teman sekelas sewaktu S...