"Katanya Allah nggak pernah ngambil sesuatu kecuali di gantikan dengan yang lebih baik, lantas apa yang lebih baik dari kasih sayang seorang nenek?"
- Haikal Mahendra.
Kaki jenjang itu melangkah memasuki bangunan tinggi berlantai dua. Satu tangannya menenteng jaket kulit berwarna hitam yang sudah menjadi kebanggaannya dari beberapa tahun yang lalu. Kedatangannya di sambut dengan main setengah baya yang sudah bekerja dengan keluarganya dari dirinya masih kecil.
Wanita setengah baya itu mengambil alih jaket kulit serta kunci motor yang menggantung di jari telunjuknya. Membawa kedua benda berharga itu kedalam kamarnya. Sementara pemiliknya melangkah menuju ruang tamu berada.
"Mommy's child has come home?" teriakan melengking Mommy Leen menggelegar di ruang tamu luas di mansion itu.
'Anak mama sudah pulang?'
Mayleen, wanita setengah baya keturunan China - Tiongkok yang menjabat sebagai Mommy Cakra. Istri dari seorang Ebenezer Diningrat, lelaki setengah baya yang berasal dari Amerika Serikat, keturunan Indonesia - Amerika.
Ebenezer Diningrat adalah anak tunggal dari pasangan suami istri dari keturunan Diningrat. Ayah Ebenezer adalah lelaki paruh baya yang tinggal di Indonesia selama menikah dengan istrinya yang asli Indonesia. Hingga baru beberapa tahun ini mereka berpindah tinggal di Amerika untuk menghabiskan masa tuanya, menyerahkan semua perusahaannya kepada anak tunggalnya Ebenezer.
Cakra mengangguk pelan, kakinya melangkah duduk di samping Mommy nya menyandarkan kepalanya di pundak wanita setengah baya itu.
Wanita setengah baya dengan balutan dress panjangnya itu mengusap surai rambut putranya lembut, "you look very tired, son."
'kau terlihat sangat lelah, nak.'
Cakra tak menjawab, tapi kedua tangannya memeluk pinggang ramping wanita cantik itu erat, sedikit mendongakkan kepalanya guna mengecup pipi Mommy nya singkat. Kemudian dia kembali menyandarkan kepalanya di pundak sang Mommy.
"Cakra hungry mom." lirihnya pelan, sambil kembali mengeratkan pelukannya pada pinggang Mommy nya.
'Cakra lapar mom.'
Jari-jemari lentik itu menyisir rambut putranya lembut, "what do you want to eat, son?"
'Apa yang ingin kau makan, nak?'
Cakra melepas pelukannya beralih menatap Mommy nya memelas, "Mom's homemade jiaozi."
'Jiaozi buatan mommy.'
Wanita berambut pirang itu terkekeh pelan, "Alright son, quickly clean your body. Mom will soon make special jiaozi for you."
'Baiklah nak, cepat bersihkan tubuhmu. Mommy akan segera membuat jiaozi spesial untuk mu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tanpa Jendela [END]
Teen FictionVERSI LEBIH LENGKAP ADA DI NOVELTOON, GRATIS!!! "Untukmu Haikal Mahendra, lelaki hebat yang tertawa tanpa harus merasa bahagia." - Rumah Tanpa Jendela. "Gue nggak boleh nyerah sebelum denger kata sayang dari mama papa." - Haikal Mahendra. [PEACEABLE...