"Untukmu Haikal Mahendra, lelaki hebat yang tertawa tanpa harus merasa bahagia." - Rumah Tanpa Jendela.
"Gue nggak boleh nyerah sebelum denger kata sayang dari mama papa." - Haikal Mahendra.
[PEACEABLE SERIES BAGIAN PERTAMA]
Cover by pinterest
Star...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback on
10 tahun yang lalu
Seorang bocah berusia 7 tahun tengah berada di pemakaman untuk mengantarkan kedua orang tuanya ke tempat peristirahatan terakhir nya.
"Ibu sama bapak yang tenang ya disana, Lala akan selalu doain ibu sama bapak." bocah itu berujar lirih diiringi dengan suara tangisnya seraya memeluk batu nisan ibunya.
"Lala juga janji bakal cari orang jahat yang udah bikin ibu sama bapak pergi." bisiknya pelan sangat pelan.
Lala Kumala yang sekarang telah menjadi Grabiella Queenie, bocah 7 tahun yang tinggal di suatu desa bersama kedua orang tuanya dan neneknya.
Satu tahun yang lalu neneknya telah meninggal dunia di karenakan penyakit jantung, dan sekarang kedua orang tuanya telah meninggal karena insiden tabrak lari. Entah orang jahat mana yang telah menabrak kedua orangtuanya hingga berakhir meregang nyawanya seperti ini.
Wanita setengah baya yang di ketahui istri dari RT di desanya itu berjongkok tepat di samping Lala, mengelus belakang kepala gadis kecil itu prihatin. "kamu yang sabar ya la."
Lelaki setengah baya yang sudah menjabat sebagai RT dua kali berturut-turut itu mendaratkan satu tangannya tepat di atas kepala Lala, "Lala, lebih baik sekarang kamu tinggal di panti asuhan ya, biar ada yang urus kamu nantinya."
Lala ingin menolak tapi apalah daya dia hanya seorang bocah 7 tahun yang memang tidak akan bisa hidup sendiri, bukan?
Flashback off
Tok Tok Tok
"Non Ella," panggil Bi Inah sambil mengetuk pintu kamar Ella pelan.
Ella turun dari atas ranjangnya, melangkah mendekat ke pintu kamarnya berada membukakan pintu itu secara perlahan. "iya bi?"
Bi Inah tersenyum hangat, "non, ada den Arkan di depan."
Ella yang mendengar itu pun menyergitkan dahinya bingung, Arkan? untuk apa lelaki itu datang ke rumahnya malam-malam seperti ini. "kak Arkan? ada apa ya bi?"
Wanita baya itu menggeleng pelan, "bibi juga nggak tau non, mending non Ella samperin aja."
Gadis itu pun mengangguk dan berjalan menuruni tangga menuju ruang tamu rumahnya. Dari anakan tangga dia dapat melihat Arkan dengan kaos oblong hitamnya serta training nya itu duduk di ruang tamu bersama dengan papanya.