9_Mengulang Waktu - POV Tania

146 27 1
                                    

Bahkan setelah membunuh Duke Amor, Revan Amor yang sangat ku benci itu. Aku tak merasa kebahagian apa pun.

Kenapa?

Padahal aku sudah membunuh orang yang memandang rendah cinta yang ku berikan?

Kenapa aku tak bahagia?

Hidup ku terasa hampa.

Apa karena diri ku, jatuh cinta terlalu dalam pada mu Revan?

Jika demikian, kenapa? Kenapa aku masih mencintai mu setelah mendapat penghinaan dari mu?

Kenapa kamu meperlakukan ku dengan baik?

Menghormati ku, memberikan ku segalanya pada ku dan bahkan kamu bersikap baik pada ku. Jika akhirnya meninggalkan ku sendirian.

Aku mulai mengingat ingatan-ingatan tentang mu dimasa lalu.

Saat itu aku mulai mengamati mu yang memperlakukan ku dengan baik, aku mendapatkan suatu kebenaran, ternyata yang kau lakukan pada ku adalah hal yang umum. Kamu memperlakukan semua orang seperti itu. Walau demikian, aku tetap jatuh cinta dengan kebaikan hati mu. Kamu yang memperlakukan semua orang dengan baik adalah pria yang akan menjadi pendamping hidup ku.

Aku mulai berfantasi dimasa depan, mulai belajar dengan sangat keras untuk menjadi Duchess yang baik. Jujur saja, aku bukanlah pelajar yang baik. Aku bekerja sangat keras untuk belajar, sampai akhirnya aku jatuh sakit. Saat aku jatuh sakit, Revan datang pada ku dan mengatakan beberapa patah kata. Yang ku simpulkan bahwa dirinya ingin aku tak perlu memaksakan diri untuk belajar. Hati ku menghangat saat mendengar ucapannya.

Aku juga mulai mempelajari apa yng disukai dan apa yang dibencinya. Untuk apa yang disukainya, sepertinya dirinya suka berpedang sampai lupa waktu dan melukis untuk menghabiskan waktu. Jika itu tentang apa yang dibencinya, sepertinya Duke memiliki seorang yang paling dibencinya. Seseorang itu bernama Vania, Vania adalah pengasuh Tuan Duke dimasa mudanya. Walau Vania pengasuh tapi ku dengar dirinya, tak ada hubungannya dengan pengasuh saat merawat Revan. Dari beberapa rumor aku tau jika Vania suka mencuri barang-barang Revan bahkan pernah melecehkan Revan. Aku yang mendengrnya terbakar amarah, kenapa orang seperti Vania masih ada dimansion ini? Orang seperti itu harus di usir!

Diam-diam aku mulai mencari cara untuk menindas Vania, agar dirinya pergi dengan kakinya sendiri. Tapi aku meremehkan kecerdikan dirinya. Setiap aku menjebaknya, malah diriku yang terjebak dan berakhir mempermalukan diriku sendiri. Untuk itu aku sangat kesal padanya. Aku juga melihat mulutnya bergumam beberapa ejekan, seperti umpatan yang mengatakan diriku idiot.

Setelah kejadian aku mempermalukan diri sendiri berulang kali. Aku tak mengganggunya lagi. Untuk apa aku mempermalukan diriku sendiri? Lagi pula, Viana hanya seorang pelayan belaka. Jika aku menjadi Duchess, maka aku akan langsung memecatnya.

Ku pikir akan seperti itu, sampai aku mendengar kabar bahwa Revan diserang dan hampir tiada. Untungnya dirinya diselamatkan oleh Viana.

Mengetahui hal itu, aku langsung memanggil Viana untuk memberinya hadiah karena menyelamatkan tunangan ku. Viana memang menemui ku, tetapi dirinya menolak dengan alasan bahwa dirinya menyelamatkan Revan untuk dirinya sendiri dan tidak ada alasan lainnya.

Aku menamparnya karena kesal, bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu pada aku yang merupakan tunangan Revan?

Tapi dirinya hanya terkekeh pelan. Lalu mengatakan bahwa bunga kaca tak cocok sebagai pasangan Revan. Mendengar dirinya memanggil Revan tanpa gelar kehormatan aku mulai marah dan menamparnya berkali-kali.

Setelah berulang kali menamparnya, hingga tangan ku melepuh. Viana tidak pernah menjerit kesakitan, hanya wajah tersenyum yang diperlihatkan.

"Lalu jika saya tidak cocok untuk Revan. Siapa yang cocok untuk Revan?"tanya ku menantang. Aku diam-diam berpikir apakah dia akan mengatakan itu dirinya. Tetapi aku salah dia menjawab nama yang paling layak yang bahkan aku tak bergeming karena aku tidak bisa dibandingkan dengan orang disebutkan oleh Viana.

Terjebak dalam Novel "My Beast" - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang