25_Kerja sama antara Vania, Tania dan Rosse

76 19 0
                                    

"Vania?"Tania terbengong saat melihat Vania berjalan bersama Rosse.

"Jangan terkejut begitu, kami kesini untuk kerjasama. Bukankah anda juga bertujuan sama?"tanya Vania dengan senyum cerah.

"Baiklah, mari kita duduk dan membuat perjanjian"ucap Rosse, Tania yang awalnya terkejut atas kedatangan Vania pun, mencoba menenangkam dirinya. Karena memang perjanjian ini, sangat penting.

"Baiklah, mari kita mulai dari anda Nyonya Gelvaro, apa yang anda inginkan dari kerja sama ini?"tanya Rosse.

"Tidak perlu terlalu formal. Anda bisa memanggil saya, Tania saja"ungkap Tania yang cangungg dipanggil Nyonya Gelvaro.

"Baik"

"Saya ingin anda membantu saya untuk menyingkirkan Kenzo Julian"ucap Tania serius. Rosse mengangguk mengerti. Sepertinya Rosse sudah menduga alasan dari kedatangan Tania. 

"Baiklah saya setuju, bagaimana pun orang itu juga sekutu dari musuh saya. Tapi apa yang saya dapatkan dari kesepakatan ini?"tanya Rosse dengan lembut, sambil memainkan anak rambutnya.

"Anda akan mendapatkan dukungan dari keluarga Gelvaro. Saya jamin itu, dan bahkan saya bisa membuat keluarga Amor ada di pihak anda"Vania yang mendengar perkataan Tania, agak terkejut. Bahkan bertanya-tanya bagaimana cara Tania untuk membuat suaminya agar mau mendukung Rosse?

"Oh... Ini terdengar menggoda. Tapi saya tak menginginkan janji kosong"

"Tolong percaya pada saya, saya tak akan menipu anda. Saya memiliki kartu as untuk membujuk Duke Revan setuju dengan pendapat saya"ucap Tania dengan wajah memohon.

"Anda mengatakan kata-kata bahwa anda akan bisa membujuk suami saya. Apa anda tak takut, saya akan menghabisi anda karena cemburu?"tanya Vania kesal, apa maksud dari kata membujuk ini? Vania merasa kata 'membujuk' terdengar ambigu.

"Saya... Maafkan saya"Tania sepertinya menyadari bahwa penggunaan katanya terdengar ambigu dan meminta maaf.

"Katakan kartu as anda"Vania tak akan menyerah sebelum anak ini mebongkar kartu as nya. Sangat menyebalkan saat Tania ingin membujuk suaminya dengan kartu as. Maka Vania harus tau apa kartu as itu. Bagaimana jika Tania, masih menyimpan perasaan pada Revan dan mencoba memiliki Revan lagi?

"Ini... Saya tak bisa mengatakannya"Tania tak ingin mengatakan bahwa Revan memiliki kelemahan yang hanya bisa disembuhkan oleh dirinya. Karena jika kelemahan Revan di ungkapkan, maka musuh-musuh Revan akan berlomba-lomba untuk membunuhnya, Vania sebagai istrinya juga akan menjadi incaran, dan bahkan suaminya Cesar juga akan dalam bahaya, dikarenakan Cesar adalah pengikut setia Revan.

"Apa kartu as mu adalah kekuatan penyembuh untuk mengobati penyakit Revan?"tanya Rosse yang sepertinya telah menebaknya.

"Benar, kutukan bisa disembuhkan oleh Tania"batin Vania mengingat.

"Bagaimana anda tau?"

"Apa itu penting? Yah, sepertinya saya sudah percaya pada anda. Baiklah kesepakan ini cukup memuaskan"ucap Rosse dengan bahagia, sambil menjabat tangan Tania.

"Benar juga, Vania juga rekan ku. Jadi ku harap anda rukun"jelas Rosse, lalu berjalan pergi dan tersisa-lah Vania dan Tania yang saling berhadapan.

"Apa anda akan menyembuhkan penyakit suami saya?"tanya Vania.

"Yah, saya akan menggunakan itu sebagai kartu as saya"

"Terima kasih"ucap Vania tulus.

"Untuk?"tanya Tania bingung.

"Untuk semuanya, terima kasih. Anda juga jangan menanggung semuanya sendiri. Anda bisa meminta bantuan pada saya. Saya adalah orang terkaya di kekaisaran ini, jadi jangan ragu. Ah... Satu hal lagi, saya tak perlu penebusan dosa anda. Anda bisa menjalani hidup dengan tenang"ucap Vania dan meninggalkan Tania yang mematung.

"Vania, mengulang waktu"bisik Tania disertai isakan tangis.

❤❤❤

Bersambung

Terjebak dalam Novel "My Beast" - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang