jgn liatin kami seperti itu masss 🤭 kami bukan pisang apalagi tulang
*hayooo tebak apaan 😄😅Matthew POV
"Sepertinya kejadian kemarin berdampak positif" Aku tersenyum lebar sambil mengaduk es kopi sehingga larut dengan susu sepenuhnya.
"Oh ya? Berdampak positif gimana?" Tanya Dinda dengan mata mengerjap.
"Iya, positif gimana?" Suara perempuan lain mengikuti.
Aku dan Dinda menoleh ke asal suara.
"Cieee... kompak bener liatnya, pada ngapain nih? Ngopi gak ngajak-ngajak, mas Math, geseran dikit"
Ratna, teman Dinda itu memintaku untuk bergeser dari tempat duduk padahal dia bisa duduk di sebelah Dinda.
Karena takut Ratna berbuat sesuatu yang tidak bisa aku duga, aku bergeming dengan menatap Dinda lurus.
"Ihh, bukannya geseran, kenapa sih gak mau banget deket-deket saya?" Ratna menggerutu dengan wajah kesal sambil berjalan ke belakang Dinda lalu mengambil duduk di samping, di mana jaraknya lumayan jauh dariku.
Aku tersenyum lega.
"Eh, dia senyum, Din, elu liat mas Math barusan? Dia senyum loh, gue pik..."
"Iya gue liat" Dinda menjawab memotong perkataan temannya itu sambil melirikku dan membalas senyumanku sambil terkekeh pelan.
"Anjayyy, ganteng banget loh mas Math kalau senyum, coba senyum lagi biar saya rekam" Ratna tampak merogoh sesuatu di celananya.
"Mau ngapain lu?" Tanya Dinda setelah melihat Ratna memegang handphone.
"Ya mau rekam visualisasi senyumannya mas Math lah" Jawab Ratna dengan kamera handphone miliknya mengarah padaku.
"Ck, niat bener sih, Matthew gak nyaman tuh" Dinda menghalangi kameranya dengan tangan.
"Tuh kan posesip, eh mas Math, elu suka cewek posesip?" Ratna meletakkan handphonenya ke atas meja lalu menatapku dengan wajah serius.
"Gak perlu di jawab Math, jawab pertanyaan saya aja" Kata Dinda.
"Eh iya, berdampak positif gimana? Memang si tibogel itu udah gak ganggu elu lagi?" Ratna akhirnya masuk ke dalam percakapan kami sebelum dirinya bergabung.
"Tibogel?" Tanyaku bingung.
Dinda terkekeh sedangkan Ratna menutup mulutnya dengan wajah kaget.
"Eh keceplosan, maaf, maaf, itu mah sebutan obrolan kita bedua aja, hehehe..." Kata Ratna di akhiri kekehan.
"Um, selagi ingat, saya jadi mau tanya, kamu manggil Kim itu ndoyong?" Tanyaku.
"Loh?! Kok tau?" Tanya mereka berdua secara bersamaan.
Aku meringis, tidak mungkin aku menjawab karena pernah mendengar percakapan mereka.
"Terus si ganteng itu siapa?" Tanyaku mengalihkan topik.
"Elu" Jawab Ratna cepat sedangkan Dinda langsung menoleh ke arah temannya.
"Kenapa elu kasih tau?!" Dinda menyenggol lengan Ratna dengan kedua alia bertaut.
"Ya kan dia nanya, gue jawablah" Kata Ratna lalu tersenyum lebar.
"Dan tibogel itu Laura?" Tanyaku mencoba menebak tibogel itu sebutan untuk siapa.
Ratna menangguk cepat.
"Ngapain elu kasih tau sih, Rat?!" Dinda lagi-lagi menyenggol lengan Ratna.
"Mas Math jago loh, gak kita kasih tau aja dia tau" Ratna tidak memperdulikan protesan Dinda tetapi malah tersenyum sambil mengacungkan kedua ibu jarinya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Fails
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 2/7/23 - 11/12/23