🦨24. Selamat Jalan

363 57 5
                                    

Jangan lupa vote+komennyaa besties'z!

Happy reading!

🌷🌷🌷

Hah, padahal sudah berlalu empat hari yang lalu, tapi jika mengingatnya tetap saja membuat (Name) kembali salah tingkah.

"Aaaa...kok bisaa siihh? Kok bisaa gitu loohh ada cowok semanis selucu, sesosweett begitu??? Apa jangan-jangan dia emang ahli beginian? Apa jangan-jangan ceweknya banyak lagi makanya ahli banget??? " gumamnya sembari bergerak-gerak tidak jelas.

"Aaaaaakkkk! "

(Name) semakin tak jelas, malah berteriak menyembunyikan wajahnya diantara lipatan lengan. Harumi yang duduk di samping gadis itu menatapnya dengan ekspresi terheran.

"Gue punya nomor rumah sakit jiwa, mau gue panggilkan? "

(Name) menoleh pada Harumi yang sudah memasang ekspresi ngeri dan herannya. Sepertinya teman nya itu terbingung melihat dirinya yang terus-terusan salah tingkah.

"Lo udah empat hari kek gini. Setan pohon jambu belakang gym ngerasukin lo lagi? "

(Name) berdesis dengan mata memicing, "Sembarangan! Gue gak kerasukan! "

"Sadar ga sih lo dari tadi diliatin sekelas? " ucapan Harumi itu membuat (Name) mengedarkan pandangannya, dan benar saja teman-teman sekelasnya menatapnya dengan berbagai ekspresi.

(Name) malah dibuat takut karena tatapan mereka.

"A-apa? Kalian liatin apa? "

"Kak Kita ngapain elo sampe gila kek gini? " tanya Atsumu mengundang pelototan (Name).

"Ngapain apaan?! Gak ngapa-ngapain! "

"Maksudnya, kak Kita berbuat apa sampe-sampe lo salting berkepanjangan seperti ini? " sahut Gin.

(Name) mencebik memperbaiki duduknya dan berpura-pura membuka buku pelajarannya, "Gak ada... "

"Ckckckck." Harumi berdecak heran, "Hadiah ulang tahun lo di kasih bucket bunga sama kak Kita? "

"Ha? " mata (Name) kembali melotot terkejut, "Eng--enggak... "

Aslinya mah berkali-kali lipat dari bucket bunga malahan.

"Atau lo dii..." Atsumu menggantungkan ucapannya saat (Name) menoleh padanya, lalu laki-laki itu malah menyatukan kedua tangannya yang menguncup satu sama lain. Hal itu sontak membuat heboh sekelas.

"ENGGAAKK! SEMBARANGAN LO! " Seru (Name) melototkan mata, "Kak Shin gak sekotor itu tau!"

Harumi yang mendengar itu hanya tersenyum mesem-mesem, sebagai satu-satunya yang mengetahui hubungan jelas (Name) Shinsuke di sekolah membuatnya tak membenarkan ucapan (Name). Sangat tidak mungkin, Shinsuke itu masih laki-laki normal. Tapi kenyataannya ucapan (Name) memang benar adanya.

"Iya juga sih..." Osamu menyahut mengundang tatapan tajam dari Atsumu.

🌷🌷🌷

"Ng? "

"Kenapa (Name)? " tanya Harumi lalu memasukkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.

Saat ini waktu istirahat sedang berlangsung, dan mereka sudah berada di kantin menikmati makan siang.

Atsumu dan yang lainnya ikut menoleh mengikuti arah pandangan (Name). Lebih tepatnya ke arah Aran, Akagi dan Ren yang tengah menikmati makan siang mereka.

"Kak Kita kok gak ada? " tutur Atsumu mewakili pertanyaan yang timbul di kepala (Name).

Tanpa berkata apa-apa, (Name) bangkit dari duduknya menghampiri meja yang ditempati Aran dan kawan-kawan.

✅My Perfect Future || KITA SHINSUKE X READERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang