ELENA {2} pertemuan pertama

51 3 0
                                    

"Assalamualaikum" ucap Elena, Evano juga Rein saat memasuki rumah besar milik keluarga adhitama

"Waalaikumsallam" jawab tiga orang yg sedang duduk disofa yg terletak diruang tengah rumah bernuansa cream itu,

Rein, evano diikuti Elena menghampiri ketiga orang yg tidak lain adalah kedua orangtua rein dan sang adik Zia yg sudah menunggu kedatangan mereka

"Akhirnya kalian sampai juga" ucap wanita paruh baya bernama maira itu

Selain Rein, evano dan elena pun mencium tangan maira dan adhitama, juga tak lupa pelukan hangat dari maira untuk keduanya yg sudah seperti anaknya sendiri.

Ya Rein dan Evano sudah berteman sejak usia mereka 10 tahun, begitu pun dengan maira yg adalah sahabat dari Almarhumah Sandra halmusd, serta hubungan yg terjalin sebagai rekan kerja antara adhitama dan CEO terkenal Elbara halmusd yg menjadikan mereka tidak hanya sekedar berteman diluar rumah melainkan juga seperti sebuah keluarga saat sudah didalam satu rumah

"Gimana van, Ayah dengar luka tusukmu cukup dalam" tanya adhitama setelah mereka duduk

"Ngga lah yah, cuma 4 jaitan doang kok" jawab Evano yg benar seperti tidak habis ditusuk dia terlihat baik baik saja, kan memang jagoan KATANYA

"Lagian aneh ajah Rampok kok dikuburan" celetuk Zia

"Namanya juga musibah Zi, bisa dateng kapan aja dimana aja" sahut Elena

"Btw El, lo gpp kan gaada yg luka kan? " tanya Zia kepada sahabatnya

"Demi Allah telat bgett lo nanya nya" ucap Evano dan yg lain hanya tertawa kecil

"Ngga, selama ada Evano si jagoan aku bakalan Aman kok" jawab Elena dengan tersenyum begitu manisnya

"Syukurlah kalo memang luka kamu ga parah tapi bunda akan tetep chek dan rawat kamu sampe sembuh pokonya kalian ga boleh pulang sampe keadaan evano benar benar sembuh" Tegas Mairaa

"Wiih siap bunda dokter" jawab evano

"tapi kalo pergi main ke markas boleh kan bun? " Sambung evano

"Gaada, kamu ga boleh kemana mana tetep tinggal dirumah kalaupun kamu mau ketemu teman temanmu yg akan kesini" Jawab Maira dengan nada lebih tegas dari tadi membuat Evano memasang wajah melas

Meski Maira bersikap tegas tidak membuat Evano dan Elena kesal mereka justru bersyukur karena dikeluarga ini mereka bisa merasakan sebuah keluarga yg utuh walaupun tidak ada ikatan darah diantara kedua nya

"yasudah Zia, Elena istirahat sana sudah Malam" Ucap Adhitama pelan

"Iya yah, yaudah El yok kita ke kamar ada yg pengen gw ceritain juga" Seru Zia sambil berdiri dari duduknya

"Jeeehh orang disuruh istirahat malah mo curhat" Komentar Rein yg sedari tadi diam

"Apasii suka suka Gw dong" sahut Zia yg memang seperti tom & jerry dengan sang kakak reinfansyah

"yaudah, Ayah bunda, semuanya kita duluan ya" Pamit Elena yg juga sudah beranjak dari duduknya

"Selamat malam El" ucap Reinfansyah lembut

"syelamat malam El nyenyenye" Ledek Zia yg membuat kedua orang tua mereka menggelengkan kepala

Setelah kepergian Elena dan Zia, Adhitama, Evano dan Reinfansyah masih Asyik mengobrol dan sepertinya obrolan mereka sangat serius terlihat dari wajah ketiga nya.

2 minggu berlalu kini baik Elena maupun Evano sudah kembali kerumah masing masing tidak lagi tinggal dirumah keluarga adhitama

Hari ini adalah hari dimana Elena Selesai menjadi pelajar SMA, sekarang Dia sedang berada dimakam sang papa dengan masih mengenakan baju kelulusan nya

Setelah dari sekolah dan pergi dengan teman temannya Kini elena menyempatkan waktu untuk menemui sang papa ditempat peristirahatan terakhirnya,

Setelah menaburi bunga Elena duduk bersimpuh diatas pusaran cinta pertamanya dia tersenyum yg sebenarnya senyum itu penuh dengan luka

"Assalamualaikum pah, Maafin Elena karna baru sempat dateng kerumah baru papa, Papa apa kabar? Papa pasti udah bahagia ya disana, Pah elena hari ini jadi siswi dengan nilai terbaik lho, seperti yg selalu papa impikan selama ini, Elena harap papa disana bisa bangga sama Elena, pah Elena kangen banget sama papa" Tutur gadis itu bongkahan air mata yg ia tahan kini sudah tidak terbendung lagi perlahan lelehan demi lelehan air mata membasahi pipi dengan rona peach itu

Tidak lama langit mulai mendung dan sekarang sudah mulai gelap karena akan turun hujan

"Pah, elena pulang dulu ya nanti elena akan datang lagi" Ucapnya seraya mengelus batunisan yg bertuliskan Elbara Halmusd itu

Tetesan demi tetesan air mata kini mulai terasa semakin deras elena segera bergegas dan berteduh disebuah halte yg tidak jauh dari makam sang papa

Elena menatap Langit yg seolah sedang merintih dengan derasnya hujan, hingga tiba saat sepeda motor berhenti didepannya dua orang turun dan berlari untuk berteduh dari derasnya hujan.

"kenapa hujaaan sii" ucap cewek yg baru saja turun dari motor gede berwarna hitam itu

"Kamu juga kenapa ga bawa mobil aja sih, kan kita jadi kehujanan gini" sambungnya sementara si cowok hanya diam sambil mengusap air hujan yg membasahi rambutnya

Elena menoleh kearah mereka disaat yg sama si cowok pun melihat kearah nya, sempat adu pandang dengan cowok itu Elena segera mengalihkan pandangannya saat si cewek mulai lagi mengomel, sementara si cowok masih juga diam

Sekarang sudah sore tapi hujan masih belum berhenti, Elena pun memutuskan untuk pulang, tidak ada cara lain selain menerobos derasnya hujan dengan berjalan kaki, Tadi elena diantar Zia sementara sekarang Handphone nya mati, jadi dia tidak bisa menghubungi Evano atau yg lain

Dia pun beranjak dari duduknya dan mulai melangkahkan kakinya melewati Dua orang yg kini tengah berpelukan itu membuat elena kikuk dan membungkuk sedikit saat melewati mereka dan secepat mungkin segera pergi dari tempat yg menjadikan dirinya seperti nyamuk.

Ditengah perjalanan dengan derasnya hujan yg terus mengenai dirinya, Membuat Elena pusing dan akhirnya pingsan

Hingga tak berselang lama seseorang datang dengan baju dan celana hitam nya mengangkat tubuh mungil elena lalu membawa nya kemobil yg terparkir tak jauh dari tempat elena pingsan.

Sementara dilain tempat, yg tidak lain adalah markas dari bluesky, raut wajah tegang dan panik mulai terlihat diwajah leader bluesky yg tidak lain adalah Evano Abrisam Raymond

Dia mulai terlihat prustasi saat Terus menerus mendengar suara dari operator yg memberitahu nomer yg dia tuju sedang tidak aktip

"Sial, lo dimana El" ucap nya gusar

"tenang dulu van" ucap seseorang dengan kemeja biru

"Gimana gw bisa tenang, sementara Elena belum juga ada kabar, di makam gaada, dirumah juga gaada mana hujan deras gini gw ga bisa tenang sebelum tau itu anak baik baik aja" Jawab Evano dengan suara yg sudah meninggi dari biasanya

Tidak berselang lama notif Pesan masuk di HP evano pun terdengar

Seseorang mengirimi nya pesan dengan Photo Elena yg tidak sadarkan diri membuat Evano membulatkan mata nya dan yg lain ikut berdiri dari duduknya

Mmmm kira² siapa yg Bawa Elena??

Maafin kalo ceritanya rada gaje ya manteman

Mau bilang apa ke ELENA, EVANO, REINFANSYAH?
silahkan juga kalo mau kasih kritik dan saran untuk author ya

Jgn lupa vote jugaa

Love : Parkaznsya 💞

ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang