Setelah kurang lebih memakan waktu 45 menit perjalanan menuju rumah yg dimaksud shaka, kini motor milik evano sudah terparkir dihalaman rumah yg tak kalah mewah dari rumah keluarga halmusd yg terbakar.
Selang 3 menit mobil sport milik zean pun memasuki halaman dimana motor evano terparkir, elena turun lebih dulu sementara zean masih betah duduk dikursi kemudi nya melihat punggung elena yg sudah bergabung dengan evano dan shaka
"zean ga diajakin mampir dulu El? " tanya Evano
"mmm udah malem gasi takutnya dia ga mau juga" jawab elena sembari melirik kearah zean
"setidaknya basa basi napa tawarin minum atau apa gitu" evano kembali berkomentar, dan apa lagi elena menurut lalu kembali mengayunkan kaki nya menuju mobil sport lebih tepatnya ketempat dimana zean berada
Tok tok tok, elena mengetuk kaca pintu mobil kemudi zean dan seketika kaca nya terbuka dengan zean yg masih memegang setir mobil nya tanpa melihat elena
"Kak, mau mampir dulu?" tanya Elena lembut, tidak ada jawaban justru kaca kembali tertutup dan seperkian detik pintu mobil terbukan zean keluar dan kini sudah berdiri tegak didepan Elena
"Astaga ternyata harus dibasa basiin dulu" batin Elena
"Yuk masuk" ucap shaka yg berjalan diikuti Evano disusul Elena dan Zean
"El, rumah ini mungkin tidak seperti rumah keluarga halmusd yg dari kecil udah kamu tempati, tapi setau saya pak halmusd juga sering kemari dan beberapa barang barang beliau juga mungkin ada dirumah ini, jadi saya harap kamu bisa beradaptasi dan melupakan kejadian hari ini dan memulai kehidupan yg baru dirumah ini" ucap shaka setelah mereka duduk disofa ruang tamu
"tapiii" elena terdiam lagii
"nanti kalo bi ina udah kembali dari kampung kita minta dia ke rumah ini ya el" ujar Evano seraya menatap Elena yg terlihat murung
"Apa rasanya akan sama? " ujar elena
"ga akan sama, tapi lo bisa mulai kehidupan yg baru" komentar zean
Setelah kurang lebih 1 jam Zean pun meninggalkan rumah bernuansa abu abu itu, sementara Elena sudah diminta Evano untuk istirahat dikamarnya., setelah kepergian Elena, shaka dan evano masih terus berbincang dan sesekali memegang sesuatu yg sejak beberapa menit yg lalu terpasang ditelinga masing masing tanpa diketahui Elena.
Sesampai dirumah Zean langsung disabut dengan Wajah penasaran orangtuanya terutama sang mamah, dengan bertubi tubi juga pertanyaan yg dilontarkan untuknya membuatnya bingung sendiri, sepenting seberharga dan seistimewa itukah Elena sampai orangtuanya pun sebegitu perhatian dan ingin tau bagaimana Elena sekarang
"Dia ga papa oke, tadi juga aku udah anterin dia kerumah keluarga halmusd yg lain sesuai perintah dari papa, sekarang aku capek mau istirahat.. Sekian" ucap Zean yg langsung beranjak dan berjalan secepat yg ia bisa menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya
"perasaan papa ga minta dia buat nganterin Elena" ucap abimana yg menggaruk kepalanya yg tidak gatal
"kita perlu taruhan ga Za?" celetuk arfin
"Soal?" sahut Zayn
"apalagi, si zean kira kira bakalan mau ga nikah sama Elena? " lanjut arfin
"lu kaya gatau aja gimana papah, mo zean jungkir balik guling guling dilantai juga tetep aja dia harus nurut apa yg dibilang papah" zayn
"kalo gw jadi zean si, gw ga akan mikir lagi mau disuruh nikah besok juga gw jabanin, Elena udah kaya bidadari gitu anjirrr, kalo zean nolak si beneran bermasalah otaknya" oceh Arfin daannn
KAMU SEDANG MEMBACA
ELENA
RomanceHappy reading ❤ Jangan lupa follow akun author juga ya Berawal dari ELENA AURORA HALMUSD, gadis cantik yg harus menerima takdirnya menjadi yatim piatu diusia yg masih muda, menjadi gadis muda kaya raya tidak menjamin hidupnya selalu bahagia, sepenin...