soft purple

18 2 0
                                    

Saat zean masih terus mengusap pipi elena dengan air hujan, petir menggema begitu kerasnya membuat elena yg tengah terdiam kaku karena perlakuan zean terperanjat kaget, Dengan mata yg tertutup elena memeluk zean dengan erat, sementara zean yg repleks ikut memeluk elena.

"ga papa, ada Gw" imbuh zean mengusap punggung elena yg terbalut jaket hitam kebanggaan blackswan.

Elena melepas pelukannya "Maaf kak tadi kaget, ga sengaja" ucap elena yg mundur satu langkah dari zean.  Sementara zean hanya terdengar dengan hmmm nya

Mereka duduk menyandarkan punggung masing masing ke pintu ruko dengan jarak yg tidak begitu jauh.

Zean yg hanya memakai kaos terlihat mulai kedinginan karena derasnya hujan sertaa kencangnya hembusan angin bersautan dengan gemuruh petir yg sesekali membuat keduanya terperanjat

"dingin kak?" tanya elena seraya menatap zean tulus

"kalo gw bilang iya, lo mau apa balikin tu jaket ke gw?" zean balik bertanya, tanpa berbicara elena benar melepas jaket zean yg dipakainya

Elena menggeser posisi duduknya, lebih dekat kearah zean "nihh" elena mengukurkan tangannya memberikan jaket blackswan itu ke pemiliknya, benar benar diluar pemikiran zean, kalau elena akan memberikan jaket itu padanya padahal elena sama kedinginannya

"lo aja yg pake, gw udah biasa" tolak zean tapi elena tetap dengan keputusannya ia menutupi tangan zean yg bertumpu dilututnya dengan jaket itu, membuat zean ingin protes tapi tidak jadi saat elena mengusap pelan tangannya dari luar jaket itu

Sudah hampir 2 jam mereka terjebak diruko karena derasnya hujan yg tak kunjung reda, sekarang sudah hampir jam 10, belum juga ada tanda tanda hujan nya berhenti sementara mata elena sudah menyipit tinggal 5 watt lagi, dia benar benar sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya

"Lo ngantuk?" tanya zean yg menyadari Elena sedari tadi sudah banyak menguap

Elena mengangguk kecil "biasanya paling malem aku tidur jam setengah 10" ucap Elena pelan

Zean terdiam, elena benar benar diluar dugaan dan apa yg ia pikirkan,
Zean lalu mendekat kearah Elena, membuat elena menatapnya dengan sisa matanya yg hampir tertutup

"yaudah tidur, nanti kalo hujannya udah berhenti gw bangunin" ucap Zean tapi elena sepertinya ragu ragu

"Kenapa?  Lo takut gw tinggal disini hah?" ucapan zean seperti bisa membaca apa yg ada dipikiran Elena

"Gw ga sejahat itu, cepet tidur" tambah zean seraya menutup mata elena dengan tangan kanan nya

Baru 1 menit elena memejamkan matanya, tiba tiba dia membuka matanya bulat sempurna menegakan kepalanya membuat zean kaget lalu menatap nya sinis

"mampus, kak evano pasti ngamuk ini gara gara khawatir" pekik elena menyadari sesuatu dimana evano sekarang pasti tengah mondar mandir dengan kepanikan dan kekhawatiran nya yg sudah diatas rata rata

Menghela nafas kasar "tinggal ditelpon aja, ribet lo" kesal zean yg tadi dibuat kaget oleh elena

"Aku ga bawa HP" cicit elena dengan raut wajah melas seraya menatap zean

Zean memijat pelipisnya pelan, dia masih juga tidak habis pikir bisa bisanya elena pergi tanpa membawa barang yg menurutnya cukup penting

"HP gw mati, udah lo ngantuk kan lo tidur aja, nanti biar gw yg ngomong sama evano" ucap zean akhirnya setelah melihat kegelisahan gadis disampingnya

"Lagian uda gede masih aja diposesifin lo" tambah zean

"kak evano bukan posesif, dia cuma takut aku kenapa kenapa" jawab elena yg kembali memeluk dirinya sendiri

ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang