Kehilangan untuk kesekian kalinya?

16 2 0
                                    

"sepertinya kalian cukup tertarik untuk mendengarkan semua sampai selesai" sindir Adhitama diiringi smirk menakutkan yg tidak pernah ia tunjukan selama ini, ya mereka semua terkecoh oleh sikap dan lemah lembutnya selama ini

"Bajingan bajingan itu akan merasakan balasan yg setimpal, itu janjiku didepan makam istri dan anakku,  yah!  Istriku stress mendengar semua ceritanya, sampai dia mengalami pendarahan hebat waktu itu membuat dirinya dan bayi kami meninggal,  Tapi apa papah kalian peduli?  Tidak dia justru menggelar pesta pernikahan bajingan itu dan sandra adiknya!  Sementara aku hanya bisa diam tanpa bisa membantah sedikit pun" ujar adhitama

"tapi ayah dan keluarga om halmusd berhubungan baik selama ini" sela zia yg kini kembali berdiri

"Itu karena ayah menurut padanya, dan menyusun rencana bagaimana ayah bisa membalas dendam kepada mereka menghancurkan mereka,  seperti mereka menghancurkan hidup ayah zia!" sentak adhitama

"tapi kenapa ayah harus membunuh kal reinfansyah, ayah bahkan sangat menyayangi dan bangga sama dia" timpal zia

"Dia juga harus ikut menyusul ayahnya keneraka" enteng adhitama

"Aapa?" lirih elena

"Iya kamu benar elena, jika kamu berfikir bahwa raymond meninggal karena dibunuh itu benar, saya yg melakukannya!  Dia bukan kecelakaan tapi memang sengaja saya rencanakan,  dia bahkan tidak pernah berselingkuh itu semua adalah permainan saya untuk awal kehancuran keluarga kalian" Ucap adhitama tenang mengakui semua kejahatannya tanpa terlihat rasa bersalah sedikitpun

"Dan daveendra, saya salut karena kamu berhasil selamat dari kecelakaan itu" tambahnya membuat daveendra seketika menatapnya nyalang

"A-ayah" lirih elena tak percaya

"jangan pernah memanggil saya dengan sebutan itu, saya sudah muak! Bertahun tahun saya bersandiwara untuk berpura pura baik kepada kalian sekarang tidak lagi,  Raymond sandra elbara dan Reinfansyah sudaah mati" sungutnya

"om dibalik meninggalnya papa?" tanya daveendra tenang namun sarkas

"yah saya meracuninya" singkat adhitama membuat daveendra menggeram dan mengepalkan tangannya urat lehernya pun mengencang, dia sudah tersulut emosi dan mungkin saja akan menghajar adhitama sebentar lagi, tapi sebelum daveendra, elena lebih dulu menghampiri dan mencengkram kuat kerah kemeja adhitama

"KENAPAAA, KENAPAA KAMU TEGAAAAA!" teriak elena dengan isakan menyesakan dan langsung ditarik zean kedalam pelukannya

"Jadi ini alasan papah bersikeras untuk menjodohkan elena dengan anaknya om abi dibandingkan dengan reinfansyah!" ujar daveendra dengan nada rendah

"iya karena dia tau tentang rencana saya, itu sebabnya saya meracuninya karena jika dia tetap hidup dia akan memenjarakan saya, dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi daveendra, saya tidak akan masuk penjara sebelum membalaskan dendam saya kepada keluarga kalian" jawab adhitama yg kini menatap nyalang daveendra

"saya tau kamu selamat dari kecelakaan itu dan masih hidup, karena itu saya tidak langsung membunuh papah kamu, saya perlahan meracuninya, tapi sepertinya kematian papamu tidak penting untukmu,  sampai kamu tidak keluar dari tempat perembunyianmu, tapi setelah saya pikirkan lagi, elena lah yg lebih bagus untuk menjadi umpan agar kamu mau menunjukan diri, dan dengan terpaksa saya harus bermain sedikit dengan anak manis itu, bagaimana rasanya hampir mati elena?" ucapan dan pertanyaan itu sangat tenang terlontar dari mulut adhitama

"Dan benar, kamu akhirnya keluar dari tempat persembunyian, tapi sayangnya malam itu saat saya sedang merencanakan rencana untuk menghabisi elena juga kamu, anak haram sialan itu memergoki saya dan mau bagaimana lagi dengan sangat terpaksa saya harus menyingkirkan penghalang untuk saya membalas dendam dengan membunuhnya, dengan begitu saya aman" Tambah adhitama

ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang