ELENA {9}

17 3 0
                                    

"El, bosen ah keluar yuk" Ajak zia yg sedari tadi hanya duduk sambil memainkan HP nya

"Males ahh, baru juga pulang" tolak elena

"yg baru pulang kan lo, belanja ke atau makan gitu yuk" ujar zia lagi

"noh" elena menunjuk belanjaan diatas meja "udah makan juga tadi sama kak zean" lanjutnya

"ish ga asik banget lo" ketus zia "gw gabut tau" rengeknya sambil menggerakan tangan elena

"aww sakit tauu ish" elena menjauh dari zia

"lo yakin ga mau bilang ke kak evano soal ini hah?" zia kembali menanyakan pertanyaan yg sama untuk yg ke 5x nya

"ngga zia, aku ga mau bikin kak evano dan bluesky repot" elena masih dengan pendiriannya

"lo lupa ya, lo kan princess off bluesky, gw yakin anak² gaakan terima kalo ada yg punya niat buruk ke elo" timpal zia elena yg mendengarnya berdecak kesal

"bisa ga gausah ngomong princess princess, geli tau" pinta elena

"itu fakta ya" kekeh zia

"bodoamat ga denger" sahut elena

Setelah beberapa jam berlalu, zia menyerah karena gabutnya, ia memutuskan untuk pulang dan melanjutkan menonton drama korea yg sudah ia download dari seminggu yg lalu

"hari senin jangan lupa pake kemeja putiihh" teriak Elenaa dan zia hanya mengacungkan jari jempolnya sambil terus berjalan kearah taxi online yg ia pesan.

Sementara dilain tempat, setelah sholat jum'at, leader blackswan dan perintilannya sudah kembali ke markas, bergabung kembali dengan julio reynard yg sepertinya belum bergerak dari tempatnya

"Ze, gw udah cari tau siapa pemilik plat nomer yg lo kasih, mereka bukan anak geng motor yg sering ngusik kita" lio membuka suara

"lo yakin?" selidik zean, dan lio mengangguk pasti

"ini sebenernya ada apaan dah, lo ada masalah ze" tanya ardhan yg baru datang lalu meletakan beberapa kaleng minuman soda untuk teman temannya

"Ga, ga penting" jawab zean singkat lalu membuka minumannya

"Lo yakin ze, kalo lo ada masalah lo cerita lah ke kita, jangan lo hadepin sendiri" komentar Edgar

"kita temenan udah dari SMA, udah kaya sodara malah" tambah ardhan

"tumben bangett ni bocah serius" komentar arvin

"Gini gini gw juga bisa serius kali" ketus ardhan

"affah iyah?" sahut zayn

"gw cabut" ucap zean yg langsung berdiri dan pergi begitu saja

"laaah bocah maen pergi pergi aja" arvin yg langsung bergegas menyusul sepupunya

"gw yakin ada sesuatu yg disembunyiin zean" curiga Edgar sambil melihat kearah zayn

"kenapa lo ngeliatin gw kaya gitu hah?" zayn yg tidak suka saat ditatap penuh kecurigaan seperti itu

"jangan jangan lo juga nyembunyiin sesuatu ya?" cecar edgar

"ga usah ribet deh, mending lo urusin asrama betina di Hp lo tuh berisik tau dari tadi" ujar Zayn

"syirik ya lo, iri bilang boss" jawab edgar

"tapi jul" ucap ardhan yg langsung menutup mulutnya karena mendapat tatapan sengit dari julio

"iya iya jul-io" lanjutnya

"lo ga suka bangett dipanggil jul heran gw" edgar berkomentar

"lo lupa gar, panjul SMA yg bucin akut itu lho, yg cinta mati tapi ujungnya diselingkuhin" ucap ardhan enteng

ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang