Jealous?

18 3 0
                                    

Elena keluar dari kamar setelah
ia selesai mandi dan bersiap, sebenarnya hari ini ia tidak ada jadwal kelas apapun, tapi safa memberitahunya bahwa hari ini adalah hari pengganti untuk pertandingan badminton melawan seniornya, yg waktu acara perkenalan kemarin tertunda karena beberapa kendala


Zean sudah tidak ada, sudah lebih dulu meninggalkan apartemennya, mungkin sekarang dia sudah ada diparkiran Amarilis, elena melirik sofa melihat dompet yg tergeletak begitu saja, mengambil dompet yg tidak lain milik suaminya, memasukannya kedalam ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zean sudah tidak ada, sudah lebih dulu meninggalkan apartemennya, mungkin sekarang dia sudah ada diparkiran Amarilis, elena melirik sofa melihat dompet yg tergeletak begitu saja, mengambil dompet yg tidak lain milik suaminya, memasukannya kedalam tas untuk nanti ia berikan kepada zean karena sepertinya zean tidak sengaja meninggalkan dompetnya.

Elena keluar dari gedung mewah bertingkat itu,  menemui orang yg diminta oleh vee untuk mengantarkan mobilnya keapartemen, lalu melajukan mobil sport yg dibelihan shaka menuju ke kampusnya

***

"gimana keadaan bunda lo?" tanya zayn saat ia sudah tepat dihadapan zia

"Masih sama aja" jawab zia malas

Flasback

Zayn dan zia baru saja tiba dirumah keluarga adhitama, saat baru saja turun dari motor zayn, zia mendengar sesuatu yg pecah dari dalam rumahnya, sontak zia berlari untuk segera melihat apa yg terjadi didalam rumah keluarga adhitama yg cukup tenang dan penuh kehangatan saat sebelum reinfansyah meninggal dunia, tapi sekarang keadaan rumah itu sangat jauh berbeda, adhitama yg lebih sering menghabiskan waktu diluar kota, maira yg masih terus berduka atas meninggalnya reinfansyah.

Zayn ikut turun dan mengikuti zia yg kini sudah memasuki rumahnya.
"Bunda, ini kenapa bisa jadi kaya gini?" tanya zia saat ia masuk kedalam rumah dengan keadaan beberapa barang dari keramik yg pecah, pas photo bahkan pecahan piring juga ada disana

Maira masih terus menangis sambil memeluk lututnya, zia menghampirinya ikut duduk dilantai
"Bunda, zia mohon jangan kaya gini, kak rein udah tenang disana, bunda jangan nyiksa diri bunda kaya gini,  masih ada zia bun" ucap zia lirih, tapi maira masih belum bergeming sementara zayn masih diam mematung ditempatnya.

"sekarang kita ke kamar ya, bunda harus istirahat" ucap zia lagi sambil membawa tubuh bundanya ikut berdiri

"dikamar kamu aja"  ucap maira akhirnya dan zia mengangguk

Sementra zia mengantar bundanya ke kamar, zayn mencari sapu dan pengki untuk membereskan pecahan pecahan dari beberapa barang yg berserakan dilantai.

Setelah 15 menit zia keluar dan mendapati zayn masih duduk disofa ruang tamu, zia melihat lantai sudah tidak ada lagi yg berserakan

ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang