First kiss

23 4 0
                                    

Zia kembali ketenda, dimana keempat temannya sudah menunggu sejak tadii, zia langsung menyodorkan HP nya ke safa memperlihatkan nomer dengan nama kontak 'SENIOR TAMPAN!!'

"beneran ga niih no zayn?" selidik lea

"Astagfirullahaladzim, gw udah susah susah dapetinya dan lo masih ngira itu bukan no zayn" Keluh zia

"Telpon kalo gitu!" ucap lili yg ikut ikutan lea, membuat zia menatapnya dengan kesal bisa bisanya teman temannya tidak percayaa

Zia menghela nafasnya panjang, mengambil HP nya lalu menelpon zayn dengan video call, agar teman temannya bisa lihat sendiri kalo itu benar no zayn yg ia dapatkan dengan sebuah syarat yg tidak masuk diakal zia, dan yg disebrang pun menjawab panggilan video zia

"kenapa?" tanya zayn dari sebrang

"Nohh, bener muka zayn kan, puas kalean" sungutt zia seraya memperlihatkan layar hp dengan muka zayn

"oke oke cukup" ujar safa.

Sekarang giliran elena yg kena,
"jangan aneh aneh please" mohon elena., zia hanya ngangguk ngangguk.

"minta cium zean gih" enteng zia membuat elena terkejut hingga matanya membulat sempurna, sementara ketiga temannya mengulum senyum secara bersamaan

"Ziaaaaa!!  Mana boleh gituu" protes elena sambil melotot gemas

"boleh boleh aja, kan minta cium nya sama calon suami, iyakan gaess" jawab zia meminta persetujuan teman temannya

"Hmmm boleh" ucap lea sambil ngangguk ngangguk

"jangan itu deh, yg lain ajaa" pinta elena

"Ngga mau, harus itu..  Udah sana cari zean terus minta cium ga dibibir kok di kening aja,  tapi di bibir juga boleh sii" seru ziaa lagii dengan senyum jahilnya

Elena memasang wajah melas nan menggemaskan,. Biasanya sahabatnya akan luluh tapi sepertinya kali ini tidak berpengaruh sama sekali

"Gaada gitu gitu, gw gaakan rubah hukuman lo, udah buru sana nanti kemaleman" Komentar zia, dan elena pun mau tidak mau menurut saja

Zia sebenarnya tidak berniat memberikan hukuman itu kepada elena, dan semua ini adalah kemauan dari zayn, ya syarat yg harus dilakukan zia untuk mendapat no zayn adalah ini, membuat elena dan zean bertemu dan lebih dekat satu sama lain

"Kira kira elena berhasil ga ya,  sementara diakan anaknya ga banyak tingkah ga banyak omong anjiir, gimana caranya coba dia minta cium sama zean" ujar lili

"Lahh iya jugaa, ikutin aja apa li" timpal lea

"Boleh tuh, ayo lah gass" seru lili langsung keluar tenda diikuti lea, mereka kemudian mengikuti elena diam diam

Ditenda safa sendirian karena zia ketoilet, dia asyik bermain HP sampai tidak sadar seseorang sudah ada didepan tenda nya

"foto yg tadi boleh dikirim?" ucap arvin membuat safa kaget sampai menjatuhkan HP nya saat sadar arvin berjongkoh persis disamping kanan luar tenda nya

"Astagaaaa" pekik safa sambil mengusap usap dadanya lalu melirik arvin yg masih ditempatnya

"Kagett ya, sorry" ucap arvin sambil nyengir membuat matanya tinggal segaris hampir menghilang

"pake nanya lagii, ya kaget lah" sungut safa menatap arvin kesal

"Jangan marah gitu dong, nanti cantiknya ilang" ujar arvin, siapapun tolong selamatkan SAFA yg sekarang sudah terlihat merona pipinya karena salting

"Apasii, mau apa kesini?" tanya safa mengalihkan pembicaraan

"minta foto yg tadi, boleh?" tanya arvin lembut membuat safa makin dugun dugun dibuatnya

ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang