🌙 Destiny

81 10 1
                                    


Sekarang mereka di sini, menelusuri hutan untuk mencari Eleonora.
Mereka di sini karena Lily, tentu gadis itu akan tahu keberadaan Nora meski sekarang tidak jelas titik koordinat nya. Yang berarti sumber energi gadis itu atau Nora, tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.

Keadaan hening kala itu hanya ada suara tanah dan ranting yang mereka pijaki serta suara burung yang berkicau. Suasana sangat mencekam karena sekarang sudah malam, penerangan mereka hanya dari cahaya bulan yang tak masuk seluruhnya karena lebat nya pohon.

Momma, Lily, Adelio, Jace, Juan. Dan juga Aiden yang menyesal karena meninggalkan Nora saat itu.

"I-itu.." bata Juan sembari menunjuk sesuatu yang berada di depan sana. Pandangan mereka tertuju pada sebuah gubuk tua, yang di depannya berdiri seekor serigala yang tampak mengerikan dengan bulu hitam lebat dan tingginya yang hampir mencapai 2 meter.

"Disana?"

Mereka semua pun berjalan menuju ke sana meninggalkan Juan yang masih terbengong di tempat.

"Hah yang bener aja, woe tungguin"

Ekhm tentu hal yang bodoh jika mereka langsung berhadapan dengan serigala besar itu.

"Jace waktu kita tidak banyak"

"Jadi?"

"Ya jika kita kehabisan waktu.. mau tidak mau" kata Lyli dengan menatap Jace dan momma bergantian

"Tapi bukankah akan membahayakan nya jika kita melakukannya dalam keadaan Nora tidak stabil"

"Momma akan ikut bersamamu untuk masuk dan memberikan energinya"

"Hah kalian ngomongin apa sih, kenapa momma harus ikut masuk, bahaya" saut Juan bingung

"Udah lu nggak usah banyak bacot ikutin aja" jawab Aiden

"Gue bakal urus serigala di depan itu, kalian berlima masuk. Ada sekitar 5 dark wolf yang jaga termasuk yang di depan, kalian atasi itu. Kalau ada celah momma dan Jace masuk cari Nora" jelas Lyli

"Hah lu gila mau hadapin serigala itu sendirian, dan apa tadi lima serigala?" Bingung Juan

"Takut lu? Katanya sabuk hitam"

"Apaan sih gue bingung, katanya Nora diculik, terus kenapa nyambungnya ke serigala-serigala itu" ucap Juan

"Lo bakal tau nanti" ucap Aiden bersitatap dengan Lyli

"Udah sekarang kita masuk, sekarang udah mau tengah malam"

Mereka pun beranjak dari sana, di Bebatuan besar yang sebenarnya tak menutupi tubuh mereka semua.

Dan ya, mau tidak mau sekarang mereka berhadapan dengan serigala hitam itu, Lyli mengangkat tangannya mengarahkan ke Serigala itu dan dalam sekejap keluar cahaya putih menembus tubuh sang serigala yang membuatnya kejang hebat, membuat lima dari mereka masuk dengan mudah. Tapi tentu Juan yang melihat itu melongo untung nya ada Aiden yang bersedia menarik bocah itu masuk kedalam. Yang membuat Juan lebih melongo lagi karena melihat Adelio dan Jace yang berubah menjadi serigala putih keabuan yang besar.

"Goblok lo malah plonga plongo kaya orang dongo kalo lo di ngap gimana hah" kata Aiden

"Tinggal gw ngep" santai Juan

Adelio yang mendengar itu ingin menghabisi mereka berdua padahal ia, momma, dan Jace, sedang mati-matian bertarung dengan keempat serigala yah dikatakan Lyli. Tapi untung nya mereka cepat sadar. Dan yah pertarungan hebat itu tak bisa terelakkan.

Dobrakan pintu kembali terdengar membuat jantung Juan terpacu lebih cepat, tentu saja bagaimana perasaan kalian jika bertarung dengan satu serigala besar yang mengerikan.

Oh ya yang mendobrak pintu adalah Lyli, gadis itu datang dengan beberapa bercak darah di beberapa bagian tubuh nya dan dengan membawa panah bewarna Violet mengkilap.

"Udah gw bilang jangan alihin perhatian lo kalau lagi nyerang lawan, lo selama ini taekwondo ngapain aja sih!" teriak Aiden di sebelah nya. Mereka menyerang serigala yang sama.

Lyli mengarah kan anak panah nya ke arah serigala yang berhadapan dengan momma bersamaan itu juga serigala yang di hadapi Jace telah tewas karena di cabiknya.

Membuat Juan rasanya ingin pingsan saat itu juga. Tanpa babibu momma dan Jace masuk kedalam.

Mereka berdua menyusuri lorong kumuh yang tak terlalu panjang itu membuka setiap pintu yang berada disana dengan tergesa. Jace langsung menghampiri momma yang meneriakkan nama Nora.

Mereka berdua masuk ke salah satu ruangan disana, yang di dalam nya terdapat gadis dengan tangan dan kaki yang di rantai juga mulut yang tersumpal. Mereka menghampiri nya dan terlihat wajah Nora yang robek dan dan lebam dimana-mana.

Gadis itu terisak melihat keduanya

"Shtt maaf, maaf in momma ya" kata momma sambil memangku kepala gadis itu setelah mengambil kain yang menyumpal mulut Nora, sedangkan Jace berusaha melepaskan rantai dari tangan dan kaki Nora.

"Mom..ma..hahh se-sesak..." Kata gadis itu seakan kehabisan oksigen

"Jace tiga menit lagi" kata momma menatap Jace yang telah berhasil mematahkan semua rantai yang membelenggu gadisnya

"Tapi..." Ragu Jace melihat kondisi Nora

"Sekarang atau tidak sama sekali" ucap momma meyakinkan

Jace dengan ragu duduk di sebelah kanan Nora lalu mulai mendudukan gadis itu dari tidur nya di bantu momma. Jace menangkup wajah Nora, tatapan gadis itu sayu.

Jace menyelipkan rambut Nora ke belakang telinga lalu menyibakkan rambut yang menghalangi leher Nara.

"Maaf..." Kata Jace mengusap lembut pipi Nora sebelum menancapkan taringnya ke leher Gadis itu.

Nora yang masih setengah sadar memekik keras ketika Jace menancapkan seluruh taringnya disana, Jace mengusap punggung Nora yang perlahan mengeluarkan cahaya dan sebuah bentuk tatto.

Lalu tanpa momma duga kedua nya ambruk tak sadarkan diri setelah Jace melepaskan taringnya. Tiba-tiba pintu ruangan itu di dobrak oleh seekor serigala hitam yang menatap mereka dengan beringas.

Serigala itu meloncat kearah Jace dan Nora. Tapi sebuah cahaya terang menghempaskan serigala itu dan terjadi lah sebuah ledakan yang menghancurkan gubuk tua itu membuat momma terpelanting jauh begitu pula dengan Lyli, Adelio, Aiden, dan Juan.
















TBC.

Juan disini ngang ngong ngang ngong kwkkw


Mate || Travicky [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang