6. Tuman

718 92 9
                                    


‼️‼️ YADONG AREA ‼️‼️ 🌚🌚🌚🌚

Tekan bintang sama kolam komentar ya gengs 🤞







































































































Ruby buka kedua matanya saat merasakan sinar matahari yang mulai memasuki kamar mereka lewat celah-celah jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruby buka kedua matanya saat merasakan sinar matahari yang mulai memasuki kamar mereka lewat celah-celah jendela. Ia lihat tangan Rose yang masih memeluknya erat, wajah Ruby juga masih nyaman bersandar di dada tupai itu, ia tersenyum tipis, yang terjadi semalam tidak sejauh itu, Rose menciumnya sungguhan kali ini, pake lidah dan nyedot sekseh, tapi cuma itu, tidak lebih, pokoknya Ruby masih perawan sampai pagi ini, dan dia bernapas lega karena hal itu, tapi mungkin beda cerita kalo Rose sungguhan satset merobek bajunya dengan paksa dan merayu nya dengan mulut buaya itu, mungkin Ruby juga udah bolong pagi ini.

Mungkin karena lagi agak patah hati juga, Rose jadi tidak terlalu berniat jahat ke Ruby, mungkin kalo sehat, ya gak tau lah ya...

Rose mulai terbangun, Ruby pura-pura merem lagi.

"By... Weki, udah pagi loh..."

"Hoah..." Ruby renggangkan ototnya dan nguap lebar, Rose sendiri hanya memperhatikan sembari menopang kepalanya.

"Acara kita apa pagi ini, By?"

"Gak ada, udah kelar total diskusi kami kemarin. Ini seharian waktu senggang, terserah mau tetap disini sampe nanti malam, atau mau langsung pulang abis sarapan."

Rose mengangguk perlahan, ia lihat keluar jendela dengan wajahnya yang masih di tekuk tak sesehat belakangan ini. Ruby paham itu, suasana hati tupai itu lebih tepatnya.

"Mau disini sampe nanti malam, baru balik?" Tawar Ruby.

Rose melihatnya, "Kamu masih pengen disini?"

"Terserah sih... Yang penting besok aku ada kuliah pagi, gak telat."

Rose belai rambut panjang Ruby, "Mau jadi pacarku beneran, atau friend zone aja kita?" Tanya nya tiba-tiba.

Ruby melihatnya dengan wajah tidak tertebak, "Kamu jahat beut jadiin aku pelarian?"

"Makanya aku tanya ini ke kamu, pdkt dulu atau langsung pacaran? Kamu punya rasa ke aku kan, By? Perjuangin dong... Aku juga pengen jatuh cinta sama kamu,"

Ruby nampak berpikir keras, setelah beberapa saat ia tersenyum, "Gak dulu deh... Kayak gini aja dulu, sampe kamu move on. Aku bayangin kamu masih nyimpen rasa sama kakak aja cemburu, apalagi pacaran sama kamu yang jelas-jelas masih belum selesai sama yang kemarin. Cuma jadi penghibur banget aku buat kamu nya."

Rose tersenyum tipis, Ruby lebih mahal dari dugaannya, dan dia suka itu, "Oke. Kita balik nanti sore aja ya? Aku masih pengen healing disini."

"Cool."

ROSE & JENNIE (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang