9. Not Yet

517 82 15
                                    


Tekan bintang dan kolom komentar ya gengs... 💙































































Seeeeeettttt!!

Sohee rem dadakan gegara ada Ruby yang tiba-tiba berdiri tepat di depan mobil nya sembari merentangkan kedua tangannya.

Sohee turunkan kaca mobilnya, "By! Jan ganggu dulu ngapa! Taksi mereka keburu jauh, gue gak bisa ngejar!"

Ruby langsung masuk ke mobil dan duduk di sebelah Sohee, "Ikut." Singkat nya.

Sohee hanya melihatnya heran, namun karena sedang buru-buru, ia langsung gas pol lagi mobilnya tidak mau ambil pusing soal Ruby.

.
.
.

"Njing! Mana taksi ada banyak beut lagi di sepanjang jalan, elu inget plat taksi yang di naiki mereka berdua tadi gak, By?" Sohee hentikan mobilnya tepat di lampu merah.

Ruby angkat pundaknya, "Gue lihat taksi yang mereka naiki aja nggak."

"Ah elu sih... Pake ngalangin segala tadi,"

"Emang waktu kak Sohee tinggal ngambil mobil di basement, taksi mereka masih nungguin? Udah ketinggalan jauh dari awal emang kita, kak..."

Sohee memutuskan menelusuri jalanan sesuai isi hatinya saja tidak jelas mau kemana, "Oh ya... GPS, Jane mungkin kabur bawa ponselnya, cariin By..."

"Gue gak paham gimana caranya nge-track lewat GPS," Ruby melipat kedua tangannya di dada santai sembari melihat keluar jendela.

Sohee makin kesal karena Ruby benar-benar gak guna.

***

"Terimakasih Ahjussi, kami turun disini saja." Ujar Rose ke sopir taksi, mereka turun di pinggir jalan yang kebetulan dekat pantai.

Supir itu nampak mikir sesaat, "Lagi kabur buat perjuangin cinta kalian ya? Mau kawin lari atau gimana?" Tanya nya.

Rose tersenyum tipis, "Nggak sampai kawin lari, aku mau nikahin dia secara resmi nanti di bawah restu orang tua kami masing-masing," jawabnya yang langsung membuat Jane mesem tipis, "Buat sekarang cari jalan keluar dulu buat ngejar restu, ya kan Jane?"

Jane tersenyum dengan mengangguk semangat.

Supir itu hanya geleng-geleng kepala, "Bawa uang buat persiapan kabur dan ini itu?"

Rose-Jane saling pandang, mereka sama-sama gak kepikiran soal itu. Sang supir rogoh dompet nya dan mengambil semua uang nya untuk ia berikan ke Rose, "Ini uang yang saya dapat hari ini, gak seberapa sama harga jam tangan ini, tapi semoga cukup buat kalian berdua selama dalam rencana melarikan diri ini." Ujarnya sembari memberikan beberapa lembar uang pendapatan nya hari ini.

"Eh! Gak usah, Ahjussi... Kami—"

"Emang klean ada tujuan mau kabur kemana? Gak bawa duit pula?" Potong sang supir.

Rose melihat ke Jane dengan tanda tanya karena supir itu tetap memaksanya menerima uang itu.

"Sudah ambil saja. Sekalian saya kasih sedikit ide tempat buat kabur malam ini. Di depan sana kira-kira jarak seratus meter ada pelabuhan, yang akan bawa kalian ke pulau sebelah yang lebih cantik dan cenderung sepi penduduknya tapi pulau nya sangat aman, ada hotel juga kok kalo mau nginap. Klean kabur aja kesana seenggaknya buat malam ini, itu uangnya lebih dari cukup buat klean beli tiket kapal, sewa hotel dan beli makanan atau lainnya. Baiklah saya permisi, sebaiknya cepat, pelabuhan biasanya tutup kalo sudah pukul sepuluh malam. Semangat buat kalian berdua." Jelas sang supir lalu menjalankan mobilnya.

ROSE & JENNIE (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang