4. Are We Done?

161 28 0
                                    




























































Mommy tersenyum kecil, "Ini karena mommy seneng banget kalian akur, gini terus kalian berdua. Makasih banget karena mau nyatuin keluarga kita dengan kompak kalaupun awalnya sama-sama datang dari cerita masing-masing yang berantakan." Lanjut Sandara.

Chaeyoung kembali menoleh ke sang Mommy, "Thank you udah mau nerima aku juga jadi anak Mommy. I love you so much."

"Welcome sayang. I love you more."

Chaeyoung kembali lanjutkan langkah nya sambil menggendong Ruby masuk kamar nya.

.
.
.

"Ah... Kamu ngerti gimana rasanya lemes abis klimaks gak sih? Sakit banget tau...." Keluh Ruby begitu Chaeyoung baringkan dia di kasur.

"Ya tau lah... Makanya aku gendong, biar aku aja yang bantu mommy masak."

Ruby lihat ke Chaeyoung yang masih duduk di samping nya merapikan rambutnya, "Chaeyoung-ah."

"Hm?"

"Aku suka banget sama kamu. Gimana ya ini? Nyebelin banget posisi ini kalo di pikir-pikir."

Chaeyoung kecup singkat bibirnya, "Padahal aku gila gini, apa yang kamu suka coba dariku?"

"Justru itu, aku suka kita yang begini. Dari pada cuma malu-malu kayak gaya pacaran anak SMP, aku suka kamu yang apa adanya gini, tapi cuma di depanku aja. Gak ada yang tau apapun tentang kita."

Chaeyoung bangun dari duduknya, "Okay, kamu istirahat aja dulu. Yang lain di pikir nanti, aku masih di sini By... Selama kamu masih ngerasa bahagia, kita aman, dan aku akan selalu usahain itu. I love you." Pamitnya langsung berjalan keluar kamar.

Ruby lihat ke langit-langit kamarnya, apa iya dia punya masa depan dengan Chaeyoung? Tapi gimana? Dia mau banget pokoknya, gak tau gimana caranya, Chaeyoung harus jadi punya dia seutuhnya.

***

Hari-hari berlalu, sejauh ini semuanya aman, Ruby-Chaeyoung yang masih diam-diam pacaran bahkan sudah tidak terhitung berapa kali mereka bermesraan, entah berciuman, bercumbu hingga bercinta dengan panas di setiap momen.

Seperti hari ini contohnya.

"Ah... Chaeng-ah... Pelan ah..."

"You good?"

"Yesh... Nah... Emh..."

Chaeyoung cumbu panas belahan Ruby hingga semakin naik ke bibirnya sekali lagi, ciuman seksi itu kembali terjadi, penuh senapan nikmat keduanya yang saling mendominasi.

"Ah... Iya di situ sayang, emh... More ah..." Desah Ruby lantaran tangan Chaeyoung yang masih main di bawah sana.

Ceklek....

"WTF!"

"Oh sh*t!!"

"KALIAN BERDUA GILA YA!!!" Teriak Mommy Sandara.

Chaeyoung nampak sibuk kembali mamakai bajunya yang berserakan, sedangkan Ruby sudah pasrah terdiam di balik selimut itu.

Terlihat sang Daddy Siwon juga akhirnya menyusul berdiri di sebelah sang istri dengan wajah nya yang terlihat menahan emosi, "Pakai baju kalian, kita bicara di ruang tengah, sekarang." Tegas nya lalu kembali berjalan keluar di ikuti Mommy yang sudah muak tak lagi berkata-kata.

Chaeyoung-Ruby saling pandang, akankah semuanya selesai?

.
.
.

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... Idol tersebut di duga Ruby Park dengan kekasihnya yang sekarang, belakangan keduanya nampak sering tertangkap bercumbu mesra di beberapa momen yang berhasil di abadikan kamera paparazi. Belum jelas dan pasti siapakah gadis berambut pirang itu, kemungkinan adalah orang terdekat Ruby sendiri yang merupakan dari kalangan non selebriti."

Siwon matikan televisi dengan remot dan bergantian melihat ke Chaeyoung-Ruby yang sudah duduk di hadapannya, "Udah berapa lama ini terjalin?" Tanya nya datar nan tegas.

Ruby hanya menunduk diam, dia tidak tahu lagi harus bagaimana.

"Hampir setahun, Dad..." Jawab Chaeyoung.

Siwon mengusap-usap wajahnya kasar, Sandara mencoba mengelus-elus pundak suaminya untuk menenangkan, "Kenapa kalian gini sih? Kalian nyakitin kami berdua tau gak, sebagai orang tua!" Marah nya.

"Maafin aku, Mom... Hiks..." Ruby nampak nangis sesenggukan.

Siwon tatap datar ke Chaeyoung, "Kamu mau pertahanin ini, Chaeng? lebih dari dua puluh tahun Daddy jadi orang tua kamu, gak pernah sekecewa ini. Ada yang mau kamu sampaikan ke Daddy, hah?"

Chaeyoung menunduk, "Maafin aku, Dad. Aku duluan yang godain, Ruby."

"Nah! Aku yang salah, Dad..." Sela Ruby, "Aku yang kakak di sini, tapi malah ngajarin Chaeyoung yang nggak bener. Aku-"

"Shut up." Potong Chaeyoung melihat datar ke Ruby, "Apapun itu, Dad..." Ia kembali lihat ke sang Daddy, "Ruby anak yang baik, aku yang ngajarin dia jadi gak bener gini. Hidupnya lurus-lurus aja kok, sampe akhirnya aku dateng bawa pengaruh jelek. Aku akan tanggung jawab sama yang ku perbuat, aku menyukai Ruby, aku sayang sama dia bukan sebagai kakak, tapi sebagai seorang wanita. Aku punya harapan suatu hari nanti aku pengen nikahi dia, bangun keluarga yang bahagia dan jadi pasangan yang saling menguatkan seperti Mommy dan Daddy. Tapi itu cuma harapan ku, apa yang ada di hati dan otakku. Kalo Mommy-Daddy punya harapan lain untuk masing-masing kami berdua sebagai anak kalian, dan menurut kalian itu jauh lebih baik dari apa yang aku dan Ruby cita-cita kan, aku akan menurutinya." Chaeyoung turun dari kursinya dan berlutut di depan kedua orang tuanya, "Aku benar-benar minta maaf dengan sepenuh hati ke kalian berdua."

Ruby akhirnya ikut berlutut juga dengan air matanya yang masih mengalir deras, "Aku juga minta maaf sepenuh hatiku, Mom... Dad... Hiks... Aku benar-benar minta maaf."

Chaeyoung genggam tangan Ruby di paha nya, dia tau dia salah, tapi di hatinya terdalam dia sungguh-sungguh saat mengatakan ia mencintai Ruby.

"Kalian mau nikah muda?"

Chaeyoung-Ruby kompak melihat ke arah sang Daddy.

"Maksudnya, Dad?" Tanya Chaeyoung.

"Maksud kamu gimana, sayang?" Penasaran Sandara juga.

"Daddy gak mau kita sekeluarga pisah, mungkin kalian mikir Daddy akan ngirim kembali Chaeyoung ke Melbourne supaya jaga jarak sementara dengan Ruby. Tapi Daddy gak bisa, kita tetap harus bersama. Dan untuk memastikan dan mengikat kita bisa bareng terus, hubungan kalian harus di bawa ke jenjang serius juga."

"Tapi sayang... Mereka-"

"Dengerin aku dulu ya..." Potong Siwon menggenggam tangan Dara, "Kalo cuma pacaran, kalian bisa putus kapan aja, dan berujung buat canggung hubungan antara kita. Tapi kalo menikah, perceraian adalah pertimbangan yang besar dan sulit, percaya atau tidak, mempertahankan hubungan hingga menua bersama jauh lebih baik. Jadi, itulah keputusan Daddy. Kalian menikah muda, tidak boleh lagi pacaran. Kalo keberatan, sebaiknya selesaikan hubungan kalian sekarang dengan cara baik-baik." Bijak Siwon.

Ruby lihat ke Chaeyoung yang masih diam, ia jadi kit ati, padahal berharap Chaeyoung dengan tegas meng-iyakan keputusan sang Daddy.

"Gimana By? Kamu kakak disini, dan lagi kamu juga udah berkarier di bidang selebriti, pasti bakal ngaruh banget ke karier kamu di mata fans." Tanya Mommy.

"Gak usah nunjuk salah satu, sayang..." Siwon elus pucuk kepala Dara, "Chaeyoung juga harus jawab dengan pasti, kalaupun lebih muda, toh dia yang akan mimpin Ruby dan keluarga kecil mereka nanti. Ini keputusan ada di mereka berdua yang sama-sama bertanggung jawab tanpa lempar posisi siapa yang lebih tua, atau siapa yang memimpin. Ini keputusan bersama."

Chaeyoung angkat kepalanya akhirnya setelah beberapa menit terus menunduk, "Sorry, Dad. Aku belum siap, aku gak bisa."















































*************
See ya.....

ROSE & JENNIE (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang