BAIK

47 6 1
                                    

"Berhenti mencintainya dan memperbaiki keadaan, atau terus mencintainya dan merusak keadaan?"🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti mencintainya dan memperbaiki keadaan, atau terus mencintainya dan merusak keadaan?"
🥀


Gemerlap lampu gantung yang tersusun rapi menghias sebuah cafe bernuansa klasik, cafe yang sering di gunakan untuk tempat berkumpul para muda mudi yang tengah menikmati hidangan sembari menyibukkan diri dengan berdiskusi tentang tugas menugasnya di kampus.

Alunan musik band yang terdengar begitu menarik perhatian para pendatang disana. Terlihat Rio, Leon dan Restan tengah mengisi panggung cafe disana.

Separuh nafasku
Terbang bersama dirimu
Saat kau tinggalkanku
Salahkanku
Salahkah aku
Bila aku bukanlah
Seperti aku yang dahulu?
Ada makna tergali dari sini
Dari pertikaian yang terjadi
Kau hancurkan diriku
Bila kau tinggalkan aku
Kau dewiku
Kembalilah padaku
Bawa separuh nafasku
Kau dewiku...

"Woy setan... Janda mana yang menyakitimu." Seru Jingga dengan sangat nyaring kepada Restan yang tengah melantunkan lirik lagu.

Arum yang duduk tepat di samping Jingga reflek menepuk keras bahu lebar temannya itu.
"Berisik bego! Bukannya di nikmatin juga." Celetuk Arum yang hanya di balas dengan wajah mengejek Jingga.

"Nye nye nye..." Ledek Jingga di depan wajah Arum.

"Udah udah... Temen lagi manggung juga, malah pada berisik." Seru Marchell kepada Jingga dan Arum yang berisik dan tak akur sama sekali.

"Btw personil kita kurang empat orang, ngga seru banget jadinya." Ucap Arum yang kemudian menegak ice coffe di genggamannya.

"Tumben banget juga pada ngga aktif tu wa." Imbuh Jingga, laki-laki itu kembali menghisap rokok yang sempat ia taruh tadi.

"Mungkin mereka pada sibuk, posthing aja kali..." Timpal Marchell memberikan sedikit pengertian kepada kedua temannya itu.

Kala Rio, Leon dan Restan selesai dengan acara panggungnya yang secara tiba-tiba tadi, ketiganya berjalan ke arah teman-temannya dan kembali duduk bersama mereka.

"Keren... Keren..." Puji Jingga kepada ketiga temannya tadi sembari bertepuk tangan.

"Kaya ngga pernah liat artis aja lo." Ucap Rio yang duduk bersebelahan dengan Arum.

"Ini beneran cuman kita berenam aja nih? Tumben banget yang lain pada sok sibuk." Seru Leon kembali mengingatkan kalau ada empat temannya yang tak ada disana.

"Yaudah sih, toh gue juga ada disini." Sahut Arum dengan tatapan sinisnya.

"Waduuh... Ngga bahaya ta..." Timpal Restan sembari mengedipkan sebelah matanya kepada Leon.

"Skip skip..." Seru Leon dengan cepat, "eh, btw bentar lagi liburan, rencana ke Eropa nya jadi ngga nih?" Tanya Leon kepada teman-temannya.

Sudah hampir satu bulan rencana liburan yang sudah mereka pilih, namun belum jelas mereka tentukan. Leon sudah siap dengan segala pengeluaran yang akan ia tanggung, maka dari itu ia membahasnya kembali.

The GlitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang