Mencintai seseorang memang bukan kesalahan.
Hanya saja, bagaimana cara ia menunjukkannya dan siapa yang ia cintai.
Bagaimana jika seseorang yang ia cintai malah mencintai orang lain? Tidak salah bukan? Dan bagaimana jika terjadi cinta segitiga dal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak akan ada bangkai yang tak di temukan, begitu juga dengan masalah, tidak akan tercipta masalah tanpa jalan keluar. -Febiola
Dua hari berlalu, Arumi yang dirawat di rumah sakit kini sudah kembali ke rumah dan menjalani aktifitasnya seperti biasa, meskipun ada sedikit hambatan dari sang kakak yang menyuruh dirinya untuk tetap istirahat hingga benar-benar pulih. Padahal, ia sudah merasa pulih meskipun dengan luka yang baru mengering di kaki dan keningnya.
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tempat biasa, rumah mewah milik Leon yang di jadikan markas oleh mereka semua. Menyantap makan malam sembari menyiarkan live di sosial media, padahal hanya siaran makan dan melihat mereka berbincang. Hanya orang bodoh yang menonton live dan memberikan komentar namun di acuhkan oleh si penyiar.
"Btw tu komenan ga pengen di bales apa?" Tanya Leon kepada teman-temannya yang sibuk dengan makanannya dan hanya melirik sesekali ke arah ponsel milik Althan yang lebih banyak mempunyai followers.
Seperti biasa, ada dua orang yang tengah bertengkar namun kini malah terlihat biasa saja dan seperti tak pernah bertengkar, mereka berbincang dengan senyum manis mereka hingga live di matikan. Seperti itulah mereka, seberat apapun masalah yang membuat mereka bertengkar, pasti akan reda dengan sendirinya.
Jingga nampak resah hingga berhenti mengunyah makanannya. "Ini kita beneran ga papa kan ngumpul bertujuh doang? takut di labrak gue sama Febi, mana pake ngelive lagi."
"Alah... kenapasih lo takut banget sama Febi, ngegigit juga engga." Sahut Marchell yang duduk di sebelah Rio.
"Yaa kali aja kan tiba-tiba dateng terus ngelab..." Belum sempat Jingga menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja terdengar suara pintu terbuka.
Dan benar saja, ada orang yang memasuki rumah Leon dan terlihat mengumpat kala mendengar mereka ber tujuh berkumpul dengan mengelilingi makanan di tengah mereka.
"Sialan... Ga ngajak-ngajak." Ucap orang itu sembari mendekati temannya dan lebih dulu menjambak rambut hitam Jingga.
"Vi Vi... Anjing sakit cok." Teriak Jingga sembari menarik tangan Via yang menjambak rambut tebalnya itu.