Tak perlu memaksakan, cinta akan tumbuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Pertahankan hubungan yang ada dan jangan membangun hubungan baru, jika itu memang yang terbaik.
🌹"Gue ngga setuju sama persepsi lo barusan." Ucap seseorang itu secara tiba-tiba.
Febi membeku sesaat, matanya membulat tatkala melihat siapa yang datang dengan tiba-tiba. Sedangkan Rio, laki-laki itu menatap tak suka ke arah seseorang yang barusan berbicara.
'Bangke... Kelakuan Via nih pasti.' Batin Febi yang kemudian ingin bangkit dari duduknya, namun di tahan dengan cepat oleh Rio.
"Ck, jangan sekarang bisa ngga sih? Gue mau klarifikasi duluan, lo entar aja bajingan." Ucap Rio kepada orang itu.
"Pengkhianat kaya lo ngga pantes buat klarifikasi duluan," timpal laki-laki yang masih berdiri di ambang pintu sembari melipat kedua tangannya di dada, "lo nyadar ngga sih kalo masalah ini terjadi karena lo anjing." Timpalnya kembali dengan nada yang meninggi.
"Iya karena gue! Terus lo apa? Korban? Lo yang tersakiti? Adek gue anjing, adek gue lo jadiin korban pelampiasan lo, oke gue jujur... Gue emang suka sama Febi setelah lo, setelah lo cerita semua tentang ketertarikan lo ke Febi, gue salah udah suka sama Febi. Tapi ngga gitu sat balesannya, masalah lo sama gue, kenapa lo bawa-bawa Raya. Bahkan sampe sekarang dia ngga berani ngasih tau sejauh mana dia di sakitin sama lo, DIA TRAUMA ANJING! DIA TRAUMA BAHKAN CUMAN HANYA DENGER NAMA LO DOANG." Suara Rio meninggi, ia kembali tersulut emosi kembali kala kehadiran Althan membuatnya mengingat kembali keadaan sang adik.
Memang benar, sejak hari dimana Althan mengatakan kejujuran kepada Raya, sejak saat itu hingga sekarang Raya masih mengurung dirinya di kamar, bahkan saat ada seseorang yang menyebut nama Althan dengan sengaja atau tidak sengaja, ia akan bereaksi takut.
Berulang kali Rio bertanya kepada adiknya itu tentang sejauh apa yang di lakukan Althan kepadanya, namun ia enggan menjawab sama sekali. Rio takut kalau Althan melakukan hal-hal yang tidak di inginkan kepada adiknya itu, dan salah satu tujuannya untuk bertemu dengan Febi ia ingin meminta bantuan kepada Febi untuk mengajak Raya berbicara. Karena bisa di bilang Febi cukup dekat dengan Raya.
Kala suara tinggi Rio terdengar hingga ke dapur, Gavin dan juga Via saling menatap dan berfikiran hal yang sama.
"Sialan... Pasti Althan." Ucap Via sembari menatap ke arah Gavin."Jangan bilang lo yang ngasih tau Althan juga kalo Febi ada disini." Ucap Gavin dengan penuh curiga sembari menggenggam pergelangan tangan Via.
Via hanya membalasnya dengan senyum tipis, keadaan seperti ini cukup fatal bagi mereka, karena keadaan Rio yang mudah tersulut emosi yang tak mudah redam, dan Althan dengan ucapannya yang selalu tak mau kalah.
Menyadari keadaan tidak baik-baik saja, Gavin dan Via berjalan cepat ke arah kamar, dan benar saja, disana Febi tengah berteriak memanggil nama Gavin sembari menahan tubuh Rio untuk tidak menyerang Althan. Sedangkan Althan, ia sudah hendak maju ke arah Rio, namun Gavin dan Via lebih dulu datang untuk menahan laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Glitch
Teen FictionMencintai seseorang memang bukan kesalahan. Hanya saja, bagaimana cara ia menunjukkannya dan siapa yang ia cintai. Bagaimana jika seseorang yang ia cintai malah mencintai orang lain? Tidak salah bukan? Dan bagaimana jika terjadi cinta segitiga dal...