twenty one - 21

797 29 0
                                    

Nagata benar - benar tertidur dengan Angkasa yang masih memeluknya, sedangkan Angkasa sedari tadi hanya mengelus kepala Nagata dan menatapnya selama Nagata tidur. 

Setelah 1 jam tertidur Nagata terbangun dan menatap Angkasa yang masih menatapnya "Lo ga pulang?"

"Enggak" Ucap Angkasa mengusap pipi Nagata

Nagata menghindar dan langsung terbangun terduduk "Lo pulang."

Angkasa menghela nafas pelan dan ikut terduduk menatap Nagata "Kenapa lo sering usir gue?"

"Gue gak suka lo." Ucap Nagata menatap Angkasa

"Suka atau gak suka. lo harus suka. Gue udah bilang. lo tunangan gue." Ucap Angkasa dingin

"Gue tau, gue tunangan j*lang lo." Ucap Nagata kesal 

Angkasa menghela nafas berat "Gue ga suka lo ngomong gitu. jangan sampe gue bungkam lo dengan cara gue" 

Nagata terdiam, dirinya tau bahwa Angkasa akan bermain kotor jika dirinya tidak menurut. 

"Sekarang gue ajak lo ke rumah gue untuk makan malam." Ucap Angkasa 

"Gue gak mau." Tolak Nagata 

Angkasa menghela nafas pelan "Jangan sampe gue seret lo."

"Keluar. gue mau ganti baju." Ucap Nagata langsung berdiri

"Jangan lama. gue tunggu lo diluar" Ucap Angkasa dingin langsung keluar kamar Nagata dan terduduk di sofa.

Nagata menghela nafas melihat Angkasa yang sudah keluar, sesak rasanya harus bersama genk Laskar saat ini. 

Nagata segera berganti pakaian menggunakan hoodie warna hitam dan celana joger pants seperti biasa. Rambutnya hanya tergerai dan dirapikan. Nagata segera keluar dan duduk di samping Angkasa tanpa menatap Angkasa.

Angkasa yang menatap Nagata menggenggam tangan Nagata "Gue gak akan rusak lo. Lo harus percaya sama tunangan lo ini."

Nagata hanya terdiam menatap Angkasa. 

Angkasa mencium kening Nagata singkat dan menggandeng Nagata untuk keluar. Angkasa segera memakaikan helm untuk Nagata lalu dirinya memakai helm sendiri. Angkasa segera naik motornya diikuti dengan Nagata. Angkasa meraih tangan Nagata dan dilingkarkan di perutnya. Mereka mulai pergi untuk menuju tempat tinggal Angkasa alias rumah Keluarga Winata.

xxx

Angkasa dan Nagata sudah sampai di kediaman Winata. Rumah yang begitu besar dan sangat megah, bahkan 5 mobil sport berjajar  berada di basement dengan motor berbagai macam jenis motor besar dan mahal. 

Nagata segera turun dan melepas helmnya, Angkasa juga turun dan melepas helmnya. Nagata hanya terdiam menatap Angkasa. 

"lo mau diem terus?" Tanya Angkasa membenarkan rambut Nagata yang menutupi wajahnya

"Males ngomong" Ucap Nagata singkat

Angkasa menghela nafas untuk menyabarkan diri, Angkasa menautkan tangannya ke tangan mungil Nagata, lalu menariknya perlahan untuk memasuki rumah. 

Saat memasuki rumah, seperti biasa Winata lebih sering di rumah dan lebih senang bekerja dari rumah, menikmati masa tua nya dengan bersantai. 

"Nagata" Panggil Winata dengan senyuman dan menghampiri Nagata 

Nagata yang menoleh ke sumber suara langsung tersenyum tipis dan menyalim dengan Winata "Om.."

Winata tersenyum dan mengelus rambut Nagata "Akhirnya kamu kesini, om udah lama menunggu kamu kesini.."

In Love - Story of AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang