Twenty three - 23

713 29 0
                                    

Nagata sudah terlebih bangun dahulu dan bersiap untuk sekolah. Sedangkan Angkasa masih tertidur pulas di kasur Nagata.

"Sa, bangun. Lo gak sekolah?" Tanya Nagata duduk di pinggir kasur lalu menepuk lengan Angkasa pelan

"Enghh..." Angkasa membuka mata dengan matanya yang masih mengantuk, digenggamnya tangan Nagata yang dipundak lalu bangun terduduk.

Angkasa mendekatkan diri ke Nagata lalu memeluk pinggang Nagata. Kepalanya disandarkan di ceruk leher Nagata.

"Lo wangi na" Ucap Angkasa menciumi leher Nagata

Nagata menahan kegelian itu "lo mandi sa. Gue wangi karena gue udah mandi"

Angkasa tidak peduli dengan omongan Nagata, dirinya semakin memeluk erat pinggang Nagata dan menciumi leher jenjang Nagata.

"Shhh. SA!. Shhh! Udah!" Ucap Nagata mendorong dada bidang Angkasa lalu menahan agar tidak mengeluarkan suara yang aneh - aneh

Angkasa berhenti sejenak memegang tangan Nagata yang di dadanya dan menatap Nagata singkat.

Angkasa membuka 1 kancing seragam Nagata yang atas lalu menciumi leher Nagata kembali.

"Shh Sa udah" Nagata berusaha mendorong Angkasa namun Angkasa tidak berkutik sama sekali

Kini pun Angkasa menciumi tulang selangka dan turun perlahan pada bagian bawah tulang selangka Angkasa memberikan tanda kepemilikan.

"Akhh! Shh! Sakit!!" Ucap Nagata kesal

Angkasa menatap Nagata "gimana enak kan?"

"Enak dari mana sih?! Sakit sa!" Ucap Nagata kesal

Angkasa mengancingkan baju Nagata yang tadi dibukanya "nanti juga biasa"

"Gila lo." Ucap Nagata yang masih kesal

Angkasa menyelipkan rambut Nagata di belakang telinga dengan menatap setiap inci wajah Nagata "Gue bikin tanda kepemilikan yang tertutup juga. Gak akan ketauan"

Nagata memutar bola mata dengan jengah menatap Angkasa "mandi. Udah jam segini."

"Nanti mampir ke rumah dulu buat gue ganti seragam" Ucap Angkasa

"H.m" jawab Nagata

Angkasa mencium kening Nagata singkat "gue mandi dulu."

Nagata hanya mengangguk. Sedangkan Angkasa segera mandi di kamar mandi Nagata.

Nagata menghela nafas kesal dengan kelakuan Angkasa. Dirinya berdiri di depan cermin dan membuka satu kancing bagian atas.

Nagata melihat ada tanda kepemilikan berwarna merah gelap sedikit biru keunguan berada di bawah tulang selangka.

"Br*ngsek lo sa" Gumam Nagata memperhatikan tanda itu

Nagata langsung mengancingkan baju seragamnya kembali dan menunggu Angkasa di luar kamar.

Tak lama Angkasa keluar dengan menggunakan pakaian yang sama dan melihat Nagata yang menunggunya di sofa.

"Udah?" Tanya Nagata melihat Angkasa baru keluar dari kamarnya

"H.m" jawab Angkasa

In Love - Story of AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang