Fourty Four - 44

525 28 0
                                    

Hari ini dimana mereka bersekolah bersama kembali, setelah Angkasa pergi tanpa kabar selama 5 hari karena mengurus mengenai Genk Laskar dan mencari tahu mengenai orang yang mengancam dirinya dan juga Nagata.

Angkasa mencium pipi dan bibir Nagata bergantian perlahan untuk membangungkan Nagata. Sedangkan Nagata hanya mengernyitkan dahinya karena terganggu dengan ciuman Angkasa.

"Bangun.." Ucap Angkasa yang masih mencium pipi dan bibir Nagata bergantian

Nagata membuka mata perlahan dan menatap Angkasa dengan mata yang masih ngantuk.

"Mandi." Ucap Angkasa kembali menatap Angkasa mengelus pipi Nagata

"Kamu udah mandi?" Tanya Nagata memejamkan matanya kembali

Angkasa mengangguk "Udah."

Nagata yang tak percaya, segera meraba perut sixpack Angkasa pelan lalu melepasnya. Sedangkan Angkasa meneguk air liurnya sendiri menahan sesuatu di dalam dirinya akibat sentuhan Nagata.

"Ternyata udah mandi." Ucap Nagata membuka matanya menatap Angkasa

Angkasa tersenyum nakal "udah berani pegang - pegang ya sekarang?"

"Ih, cuma mau pastiin aja. Jangan mesum pikiran kamu" Ucap Nagata bangun terduduk perlahan

Angkasa tersenyum lalu menarik Nagata agar tiduran kembali dan memeluk Nagata "Sebentar aja, 5 menit"

Nagata tersenyum lalu memeluk Angkasa "Kaya gini terus juga gapapa"

"Mau bolos ? hmm?" Tanya Angkasa

Nagata menggelengkan kepalanya "Gak mau kalau bolos. Aku rajin, memangnya kamu tukang bolos"

Angkasa mencium kening Nagata singkat "Mandi. Aku tunggu di sini." Ucap Angkasa

"Lepas pelukan kamu. Aku gak bisa mandi kalau kamu gini" Ucap Nagata menatap Angkasa

Angkasa tersenyum dan mencium bibir Nagata singkat lalu melepaskan pelukannya perlahan "Mandi, aku tunggu sini. Nanti kita ke bawah bareng"

Nagata mengangguk lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sedangkan Angkasa segera memakai seragam dan segera ke balkon untuk menelfon Jay untuk membahas mengenai rencananya.

Setelah beberapa saat akhirnya Nagata keluar dari kamar mandi dan sudah selesai bersiap dengan menggunakan seragam. Dirinya memandang punggung Angkasa yang sedang menelfon di balkon.

Nagata segera menghampiri Angkasa lalu memeluknya dari belakang dan menyandarkan kepalanya di punggung Angkasa. Sedangkan Angkasa yang sadar langsung berbalik badan mengelus kepala Nagata, lalu Nagata mendongak menatap Angkasa dan sesekali Angkasa mencium bibir nya dengan singkat.

Nagata hanya terdiam dan masih menatap Angkasa yang menelfon dengan tatapan yang penuh pertanyaan yang dirinya tak akan tanyakan. Karena dirinya tahu, bahwa Angkasa tak akan pernah menjawab pertanyaannya.

Angkasa segera mematikan telfonnya dan menaruh handphonenya di saku celananya "Penasaran?"

Nagata mengangguk pelan dan masih menatap Angkasa.

Angkasa mencium kening dan bibir Nagata singkat "Jangan penasaran dan jangan dipikirin"

Nagata mengangguk pelan "Ayo makan sarapan, papi pasti udah nunggu di bawah"

Angkasa mengangguk lalu mencium bibir Nagata singkat "Aku kemarin belum ambilin kamu susu cokelat kan?, kamu bisa minum waktu berangkat nanti"

"H.m iya. Kamu hari ini sekolah beneran kan? Gak akan pergi kaya waktu itu lagi kan?" Tanya Nagata

In Love - Story of AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang