Thirty Five - 35

715 30 0
                                    

Nagata memakan banyak permen cokelat agar dirinya tetap terjaga lebih lama menunggu Angkasa. Kini dirinya sudah menghabiskan 12 permen cokelat di tengah malam. Saat ini waktu menunjukkan pukul 12 malam, namun Angkasa belum juga pulang. Bahkan Nagata mencoba menelfon Allan dan Angkasa, tak ada dari keduanya yang mengangkat telfon Nagata.

Saat ini Nagata hanya pasrah, dirinya hanya belajar dan makan permen cokelat untuk mengurangi rasa khawatir terhadap Angkasa.

Sampai akhirnya Angkasa pulang tepat di jam 3 pagi, di saat Nagata sudah tertidur di atas mejanya dengan buku yang masih terbuka dan bungkus permen cokelat total 18 permen dirinya makan.

Angkasa yang sudah berganti pakaian tidur segera menghampiri Nagata yang masih tiduran di meja. Dirinya melihat bungkus permen cokelat itu dan hanya menggelengkan kepalanya.

"Anagata.." Ucap Angkasa mengelus kepala Nagata pelan

Nagata membuka matanya perlahan dan melihat Angkasa. "Baru pulang?"

Angkasa mengangguk dan masih menatap Nagata.

Nagata menghela nafas pelan sambil berdiri, lalu menarik wajah Angkasa dengan dekat dan mencium bibirnya. Bibir Nagata mulai bergerak secara lembut, namun Angkasa terdiam menatap tingkah Nagata kali ini terheran, baru pertama kali Nagata seperti ini.

Nagata mengalungkan tangannya di leher Angkasa dan menggigit bibir bawah Angkasa agar membalas ciumannya. Angkasa tau bahwa saat ini Nagata agresif dengan dirinya, maka dari itu dirinya membalas ciuman Nagata dengan agresif.

Angkasa mengangkat tubuh mungil Nagata dan memeluk pinggangnya, sedangkan kaki Nagata dilingkarkan di pinggang Angkasa. Nagata kembali seperti baby koala.

Angkasa membawa Nagata untuk tiduran di kasur tanpa melepas ciumannya, begitupun Nagata.

Kini tubuh Angkasa berada di atas Nagata, sampai akhirnya Nagata memukul pundak Angkasa untuk berhenti karena sudah kehabisan nafas.

Angkasa melepas ciumannya dan menempelkan hidung nya pada hidung Nagata. Sedangkan Nagata masih memejamkan matanya mengambil nafas dan mengatur nafasnya yang terpenggah - penggah.

Angkasa tersenyum dan mencium bibir Nagata singkat "sekarang tidur lagi."

Nagata mengangguk dan melepas tangannya dari leher Angkasa, begitupun kakinya.

Angkasa berpindah menjadi di samping Nagata lalu memeluknya. Kemudian, Nagata memeluk Angkasa dan menyembunyikan mukanya di dada Angkasa tanpa berkata apapun sampai Nagata tertidur kembali

Angkasa hanya tersenyum dan sesekali mencium pucuk kepala Nagata dan tak lama dirinya ikut tertidur.

xxx

Angkasa seperti biasa terbangun terlebih dahulu dan menatap Nagata yang tidur begitu nyenyak. Wajah polosnya saat tertidur memikat Angkasa untuk selalu memandangnya.

"Anagata.." Ucap Angkasa mengganggu Nagata agar terbangun dengan mencium pipi dan bibirnya bergantian secara singkat

"Engghh.." ucap Nagata berusaha membuka matanya.

"Bangun" Ucap Angkasa yang masih mencium pipi dan bibir Nagata bergantian

"Jangan cium - cium sa. Ihh" Ucap Nagata menutup bibir Angkasa agar tidak menciumnya.

Angkasa tersenyum dan melepas tangan Nagata "Bangun.."

Nagata berdecak kesal lalu membuka matanya dan menatap Angkasa "Udah bangun nih"

In Love - Story of AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang