Fourty three - 43

503 27 0
                                    

"Mami, memang harus besok ya acara makan malamnya?" Tanya Nagata untuk memastikan

Lorena mengangguk "Iya sayang, Papi kan sudah kasi tau?"

"Sudah mi, tapi aku mau memastikan aja. Karena ini terlalu cepat bagi aku mi" Jawab Nagata

Lorena tersenyum dan mengelus kepala Nagata "Kamu harus siap ya, memang seperti ini keluarga kami. Walaupun Mami dan Papi cerai, tapi setiap Opa dan Oma minta kumpul maka mami juga harus hadir di luar status kami yang bukan suami istri. Begitupun dengan Dikara yang harus hadir juga. Jadi kamu harus siap ya dengan keluarga kami yang seperti ini?"

Nagata mengela nafas pelan "Tapi Angkasa belum cinta mi sama Nagata. Nagata belum siap karena masih ragu dengan perasaan Angkasa ke Nagata saat ini"

Lorena terkekeh geli melihat Nagata "Angkasa itu gengsinya tinggi sama kaya papinya. Mami yakin kalau Angkasa sudah cinta sama kamu. Cuma kamu perempuan yang di bawa ketemu sama Mami."

Nagata mengernyitkan dahinya menatap Lorena dengan penuh kebingungan "Cuma aku mi? Natasya? Perempuan yang Angkasa cintai?"

"Perempuan itu mami belum pernah bertemu sama sekali, tapi papi pernah memberitahu soal perempuan itu. Mami pada saat itu hanya bisa mendukung Angkasa saja, karena Mami yakin kalau Angkasa juga tidak akan serius dengan perempuan itu" Ucap Lorena menatap Nagata

"Kenapa Mami bisa tahu?" Tanya Nagata yang penasaran

Lorena terkekeh geli melihat Nagata yang penasaran "Kalau serius Angkasa udah ajak perempuan itu dari lama. Jadi kamu tenang aja ya? jangan raguin hati Angkasa. Sabar ya? Mami yakin Angkasa akan bilang kalau dia cinta sama kamu"

Nagata mengangguk pelan "Aku akan tetap menunggu Angkasa mi sampai dia siap untuk bilang sejujurnya soal hatinya"

Lorena tersenyum "Mami senang kalau kamu bisa sesabar ini dengan Angkasa, karena anak itu sangat keras dengan orang - orang. Bahkan dengan adiknya sendiri juga."

"Nagata boleh tanya apapun soal Papi dan Angkasa dan juga Mami?" Tanya Nagata

"Boleh sayang, mami yakin kamu penuh penasaran kan soal Mami dan Papi, soal Angkasa dan juga Dikara" Ucap Lorena tersenyum

Nagata mengangguk "Tadi waktu Papi ucap Dikara adik tiri Angkasa. Angkasa gak suka kalau Dikara dipanggil adik tiri. Cukup dipanggil sebagai adik"

Lorena tersenyum "Memang benar kalau Dikara adik tiri Angkasa, tapi memang dari dulu saat Mami hamil Dikara, Angkasa akan selalu bilang ini adiknya. Bahkan di saat papinya bilang kalau Dikara adik tiri, Angkasa akan selalu tak terima. Angkasa akan selalu marah."

Nagata mengangguk mengerti semuanya "Angkasa ternyata sayang banget sama Dikara"

"Iya, Angkasa memang sayang sekali dengan Dikara. Bahkan lebih sayang dari papi dan mami nya sendiri" ucap Lorena tertawa

Nagata tertawa pelan "Baru kali ini liat Angkasa kaya gitu. Biasanya juga galak mi sama orang - orang. Walaupun tetep galak sama adiknya, tapi vibesnya beda"

Lorena tertawa sambil mengeluarkan 2 baju pilihannya untuk Nagata.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
In Love - Story of AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang