MANDALA C. : 5. Why me?

5.4K 324 12
                                    

Atututuu Nunggu lama ya Upnya?
Maapin ya, Autornya sok sibuk!
Gimana masih setia
Nggak sama Mandala?
Jangan selingkuh!
Mandala aja ya, kalian jangan 🐒

Mana nih Votenya?

Oke ayo lanjut...


***

"Gimana soal perjanjian kita? " Tanya seorang Mandala dengan menyilangkan kedua tangan pada dadanya.

Gadis yang berdiri tepat dihadapannya hanya diam tak berkutik, dikira doi setan apa?

"Why me?"

*Why me : Kenapa gue?

Saat ini mereka masih setia berada di taman belakang sekolah, setelah terjadi sedikit drama-drama tadi akhirnya mereka berdua punya waktu untuk bersama. Anjay bersama...

Cowok itu menyugar rambutnya kebelakang, mengapa semua cewek yang ia temui saat ditanya jawabannya balas nanya? Apakah semua cewek bersikap sedemikian rupa?

"Lo tau kan kerjaan seorang selingkuhan harus ngapain?" Ucap Mandala dengan mengelus pipi kanan Maisya dengan lembut.

Tatapan mereka bertemu beberapa saat, seperti ada kobaran api di dalam mata Gadisnya.

"Kenapa? Nyokap lo nggak ngajarin ya?" Tembaknya dengan diselingi kekehan kecil.

Tak tau saja pertanyaan tersebut langsung membuat Meisya mengepalkan kedua tanganya. Kenapa bisa sesakit ini?

"Apa mau lo!" Sentak Meisya dengan menangkis tangan Mandala diwajahnya.

"Pacaran lah sama Selingkuhan gue! Keren gak?" Sahut Mandala dengan menaik turunkan alisnya dengan sengaja.

Andai Meisya tak tau malu ia akan langsung memukul mulut Mandala seperti yang udah-udah saat dirinya direndahkan. Bukan masalah takut namun gadis itu masih ingat bahwa Kartunya ditangan Mandala.

"Gue nggak tau sama maksud busuk lo jadiin gue selingkuhan! Sebenarnya lo mau balas dendam ke gue apa ke Celine? Diselingkuhin ya sama PACAR LO?" Sarkas Meisya tepat diwajah Mandala.

Cowok didepannya tersenyum remeh, walau aslinya ia sedang menahan emosi yang berhasil gadis itu bangkitkan dalam dirinya.

"Diem anjing! Jangan sok tau! Dan jangan bawa-bawa nama Celine!!" Makinya.

Mandala menyeret gadis didepannya untuk pergi dari tempat ini, dengan cengkraman tangan yang begitu kuat dilengan Meisya mungkin kukunya Mandala sudah menancap sempurna.

Beberapa kali menolak dan berontak pada akhirnya Mandala tak akan melepaskan dirinya. Salah besar jika main-main dengan Iblis satu ini.

Sampailah keduanya ditempat nongkrong Rumah Kosong belakang sekolah, Rumah tua milik salah satu warga sekitar yang sering dijadikan tempat pelarian anak-anak nakal seperti Mandala.

Mandala bukanlah salah satu Ketua Geng atau sejenisnya, ia hanya siswa biasa tapi biang onar dan sebagainya. Meski begitu ditempat ini ia selalu Dihormati layaknya seorang Raja.

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang