MANDALA C. : 26. Expelled

3K 184 22
                                    




Cieee yang minta next part udah kekabul nihhh
Thanks udah setia sama Mandala ya guys.
Jadi mellow dehh:')

~Happy Reading~









***


Seperti yang sudah dibilang sama Fafa, gadis dengan tatapan kosong itu hanya menunduk saat pernyataan-pernyataan pedas menimpalinya. Duduk bersebrangan dengan sang Mama yang baru saja sampai di sekolahnya.

Ada Kepala Sekolah, Orang Tua Dania, dan juga Fafa tentu saja. Mereka seperti sedang bernegosiasi tentang tindakan kecerobohan Meisya. Mamanya Dania yang Kuekeh tidak mau sedikitpun memberi keringanan pada pelaku yang telah membuat anaknya masuk rumah sakit.

Kepala sekolah yang cari jalan keluar, sedang Mamanya hanya bisa memohon yang terbaik buat putri tunggalnya. Hukuman apapun itu, setidaknya Linda harus berperan sebagai ibu yang baik kan?

"Saya mau anak ini dikeluarkan dari sekolah!"

Tuding Wanita paruh baya di kursi sebelah sambil menunjuk wajah Meisya yang pucat.

"Sekolah ini gimana sih?! Masa ngebiarin anak-anak nakal berkeliaran?! Kenapa harus anak saya yang jadi korban?" Ucapnya sendu.

"Kalau sampai Dania lukanya parah, jangan harap anak anda tenang!" Ancam Mamanya Dania.

Mama Linda juga tak mau kalah untuk membela putrinya.

"Hukum aja sesuai peraturan, tapi apa gak bisa diselesaikan secara kekeluargaan aja bu?" Tanya Linda pada mamanya Dania.

"Nggak! Enak aja!" Tolaknya mentah-mentah.

"Anak saya sampai masuk rumah sakit gara-gara kelakuan anak kamu yang kurang didikan itu!" Sahut Mamanya Dania emosi.

"Tenang bu, kita harus selesaikan masalah ini dengan kepala dingin." Penuturan sang Kepala sekolah membuat suasana kembali mencair.

Sang ketua OSIS itu hanya diam menyimak saja, tak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya! Suasana ini membuat Meisya semakin tertekan.

"Saya tidak Terima, pokoknya kasih keadilan pada putri saya! Bahkan kalau saya mau, saya bisa tuntut Ibu!" Ancam Mamanya Dania dengan marah.

"Biaya pengobatan Anak ibu bakal saya tanggung semuanya, dan anak saya akan tetap dapet hukuman dari pihak sekolah apapun itu. Saya mohon yang sebesar-besarnya agar kasus ini selesai dengan baik-baik." Sepertinya Negosiasi Linda bisa membuat Mama Dania tenang walau sedikit.

Akhirnya setelah memakan waktu kurang lebih satu setengah jam, Kepala Sekolah bisa memutuskan perkara ini setelah beliau bisa menemui Dania sebagai korban dan akan memastikan mengambil tindakan yang adil pada kedua pihak.

Sebelum kesimpulan ini, Kepala Sekolah sempat bertanya kepada Fafa sebagai saksi mata. Tapi dengan tidak tau dirinya, sahabatnya itu hanya membenarkan semua tudingan dari Mama Dania.

Sakit! Padahal jelas-jelas Fafa tidak ada ditempat kejadian dari pertama perkelahian Meisya dengan Dania, lalu dengan seenak jidat, sahabatnya itu membenarkan semua tuduhan?

Ah yang benar saja. Mata Meisya sampai berkaca-kaca karena itu. Harusnya ia tak boleh selemah ini kan?

"Dania bilang aku sama Mama Murahan." Saat pertanyaan tertuju padanya, Meisya dengan gamblang menyatakan alasan sebenarnya atas tindakan cerobohnya.

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang