MANDALA C. : 34. Ungkap

2.8K 154 16
                                    



MISS ME?

KAYAKNYA MANDALA UP-NYA ABSTRAK YA___ KADANG SETIAP HARI,

KADANG BISA SAMPE BERMINGGU-MINGGU BARU ADA CERITA BARU:V

MAKLUM, GAK BISA KETEBAK SIHH ORANGNYA__

SO__ THANKS YANG UDAH STAY SAMA MANDALA DARI CHAPTER PERTAMA SAMPE SEJAUH INI🤪

YANG BARU TERSESAT KE CERITA MANDALA JUGA BAKAL AKU UCAPIN MAKASIH BANGET LHOHH:)

LOVE YOU MORE

💢Please don't be reader's silent💢

Nebak-nebak alur Mandala udah sampe mana nihhh?



***

"Lo kagak capek lari mulu dari tadi?" Cibir Zoya yang berdiri tak jauh dibahu lapangan sekolah.

"Mei lo gak usah ngikutin aturannya si Fafa elah! Cari penyakit aja lo!" Pekik Zoyya yang merasa ucapannya dari tadi hanya dianggap angin lalu saja.

Mendengar bahwa temannya mendapat hukuman dari sang Ketua OSIS karena terlambat masuk sekolah, hal yang biasanya terjadi bukan?

But, Hal yang aneh menurutnya adalah Meisya yang hanya diam saja saat hukuman yang ia terima tak sebanding dengan siswa-siswi lain yang juga punya alasan sama dengannya.

Fafa keterlaluan menurutnya, meski hubungan mereka sedang renggang tapi tidak sepantasnya cowok itu memperlakukan Meisya yang notabene-nya seorang perempuan harus mengerjakan hukuman yang berat.

Masa disuruh lari putar lapangan 10 kali? Dihh dikira nih lapangan kecil apa!? Gak tau sama akal sehat sang Ketua OSIS mereka.

"Mei udah aja deh, lo udah pucet gitu mukanya. Kagak tega gue liatnya!" Teriak Zoyya sambil terus mengipas-ngipasi wajahnya yang terpapar langsung oleh cahaya matahari yang begitu menyengat.

Masih dengan pendiriannya, Meisya sama sekali tak menghiraukan rasa khawatir yang Zoyya tunjukkan padanya.

Zoyya berkacak pinggang menatap pergerakan Meisya yang sama sekali tak ada niatan untuk berhenti sejenak. "Ini si Kunyuk satu susah bener dibilangin! Heran gue!" Kesalnya.

Mengingat bagaimana Fafa membentaknya dan memberi hukuman diluar nalar! Meisya geram dengan  cowok itu, tapi Meisya juga sangat malas untuk menanggapi semua kelakuan Mantan Sahabatnya.

Mungkin Fafa berfikir kalau Meisya akan protes seperti biasanya, tapi nyatanya kali ini sudah tidak ada kata bantahan lagi.

Zoyya terus menginstruksikan kepadanya agar berhenti sejenak, tapi Meisya tidak mau.

"Mei lo bisa pingsan kalo maksain diri!" Soraknya.

Keringat dan panas matahari sangat mengganggunya, tapi tinggal empat putaran lagi dia bisa menyelesaikan hukuman ini.

Bukannya menurut Meisya malah menyuruh zoyya untuk pergi ke kantin. "Beliin gue minum aja." Tenggorokannya sangat kering, dan dia butuh air untuk meredakannya.

Setelah berkutat dengan pikirannya sendiri, Zoyya akhirnya menyetujui permintaan temannya dengan mengacungkan kedua jempol tqngan ke udara. "Oke! Lo jangan pingsan dulu!" Instruksinya.

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang