MANDALA C. : 45. Regret

2K 107 16
                                    










SUNGKEM DULU BUAT YANG NUNGGUIN MANDALA WKWK
LAMA BANGET YA BARU NONGOL🙉





💢Please don't be reader's silent💢





Happy Reading.












***






Berjam-jam cowok ini hanya berdiri, kesana kemari tanpa arah, penglihatannya yang terus berusaha mencari salah satu sosok yang mungkin bisa saja terlewati oleh mata elangnya. Melihat berapa banyak tamu undangan acara malam ini.

Meski ia hanya hadir sebagai tamu, tapi harapan jika ia ingin bertemu dengan gadisnya masih saja ada.

Bruk!

Cowok itu mundur beberapa langkah dari tempat ia berpijak saat ini, untung ia bisa menyeimbangkan tubuhnya. Setelah kembali berdiri tegap segera Mandala melihat orang yang ada dihadapannya.

Setelahnya ia memutar bola matanya. "Arrgghhh!" Pekiknya sedikit menyita perhatian beberapa orang disekitarnya.

Mandala mendorong sedikit pundak gadis yang berdiri tanpa takut dihadapannya. Dengan wajah menyebalkan itu, ah ia jadi berfikir jika Zoyya memang sepertinya hanya akan memperlihatkan wajah seperti ini khusus untuknya.

"Lo kayaknya udah gak takut sama gue!" Sinis Mandala mengatakan fakta.

Gadis itu atau Zoyya dengan senang hati tersenyum membanggakan pencapaiannya ini. Benar sekali, setelah semua problem yang ia hadapi sekarang keberaniannya benar-benar bisa mengalahkan ke-sangaran cowok yang berdiri didepannya.

"Oh thanks tap___"

Dengan segera Mandala menyela. "that's not a damn compliment!" Bantahnya.

*That's not a compliment : itu bukan pujian, sialan!

Memberenggut kesal, Zoyya memutuskan mengalah saja. Ia akui kalau keberaniannya sudah meningkat drastis tapi tidak dengan kesabarannya, apalagi orang yang sedang ia hadapi bisa dikatakan orang gila__atau lebih parah?

Beralih ke topik lain. "Ngapain lo kesini?!" Tanyanya.

"Nggak ada pertanyaan yang lebih berbobot apa!?"

Wajah kesalnya masih belum berubah, dan kini kian bertambah dengan pertanyaan konyol Mandala. "Lo nggak ada meisya jadi cepet pikun anjir!" Cercanya.

"Ha?" Satu alisnya terangkat.

Zoyya menggelengkan kepala melihat cowok tampan banyak minusnya termasuk minim ekspresi, orang ekspresinya cuma marah kalo nggak sok cool! Terlintas satu pertanyaan membingungkan, bagaimana Sahabatnya bisa mempertahankan manusia model opet gini.

"Gini yah Man," Gadis itu sempat menarik nafas untuk menjelaskan ucapannya. "Waktu itu pas tante Linda ke sekolah buat ambil raport Meisya kan sempet ketemu gue, trus dia sempet ngundang gue buat dateng ke acara wedding party dia kan? Anjir lah gue kaya lagi ngomong sama orang bego." Diujung ucapannya Zoyya masih saja memaki kebodohannya.

"Oh."

"Fuck! 'Oh' doang?!" Maki zoyya tak lupa dengan satu tangannya yang terangkat menunjukkan jari tengahnya tepat di depan mata cowok dihadapannya. "Seriously boy?!"

Mukul orang dosa nggak sih?

Gatal rasanya tangan Zoyya ingin memukul cowok brengsek ini.

Memutuskan meninggalkan keberadaan Mandala yang seperti anak ayam kehilangan induknya, Zoyya bakal semakin pusing kalau masih meneruskan obrolan mereka. "Gue cabut, lo mau nyariin Meisya berkali-kali di sini juga nggak bakal ketemu. Meisya nggak bakalan dateng."

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang