MANDALA C. : 23. Haris Grove

2.9K 175 7
                                    


Wah-wah, gak nyangka nih udah ketemu di Chapter 23 kan?

Sehat-sehat selalu kalian semua.

Maaf ya Mandala lagi jarang Up, sebenarnya udah ada beberapa draf tapi emang masih bimbang aja sama alurnya.

So, chapter kali ini semoga nyambung yaa guysss^^

~Happy Reading~





***

Gadis dengan dress hitam pekat menjadi satu-satunya orang yang tampil paling berbeda kostumnya dalam satu ruangan ini. Wajahnya yang sangat natural namun tidak dengan rautnya yang segelap malam.

Dalam meja yang sama, keluarga besar Haris Grove berkumpul mengenakan dress code berwarna Biru Langit. Oh tentu saja Meisya Amalia adalah orang yang dengan senang hati melanggar peraturan tersebut.

Linda, Mamanya hanya bisa menggelengkan kepala. Rutinitas ini memang selalu diadakan beberapa bulan sekali, tentu saja dengan tujuan mempererat hubungan keluarga Kakek Haris.

Bukan keluarganya! Pernah nggak sih merasa ada tapi tak dianggap oleh satu keluarga besar? Sakit nggak sih? Iya itulah alasan mengapa Meisya tak pernah mengikuti peraturan yang dibuat sang Kakek. Buat apa ia susah payah menyeimbangkan dirinya dengan yang lain?

Ada ataupun tidak ada, dirinya memang selalu tak dianggap.

"Kak, kenapa sih kalo pake baju selalu beda sendiri? Bukannya nanti pas foto bersama kesannya kaya gak kompak gitu?" Tanya seorang gadis bernama Talia Grove Margaret, Sepupunya.

Membuang nafas lelah. "Emang gue pernah ikut foto?!" Ucap Meisya ketus.

Memang benar kenyataan itu, jadi bisa dibayangkan seberapa jauh dirinya dengan keluarga kan?

"Padahal cuma nanya!"

"Ya terserah gue! Kenapa gak terima?" Sahut meisya menanggapi ucapan adik sepupunya.

Sepupu Meisya memberengut kesal, harusnya tadi ia tidak berbincang dengan Meisya yang sudah sangat dikenal sebagai 'Biang Onar' di keluarganya.

Seorang paruh baya disamping Talia ikut membalas ucapannya, "Mbak ini loh Meisya ngomongnya kaya nggak pernah diajarin aja!" Adunya sambil bergantian melirik Meisya dengan kakaknya, Linda.

Linda yang duduk di samping Meisya langsung menyenggol kaki putrinya pelan, dari dulu sampai sekarang sifat keras putrinya tak pernah berubah.

"Enggak kok, Mei cuma bercanda aja." Bela Mamanya.

Seburuk-buruknya hubungan antara ibu dan anak ini, nyatanya Linda selalu berada di depan Meisya untuk melindungi nama baik putrinya dari omongan saudara-saudaranya.

"Diam sebentar bisa? Jangan nambah masalah sekali aja kenapa sih  Mei?!" Bisik sang Mama.

Bukan hanya hubungan dengan Meisya yang renggang, dengan keluarganya juga sedemikian rupa setelah ia memutuskan membesarkan putrinya sendiri.

Kakek Haris mempersilahkan semua orang untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan dimeja, mereka semua sedang berbincang, bergurau sambil menikmati makanan yang ada. Namun__ tidak dengannya dan Mamanya.

Ikut makan? Iya, tapi kehadiran ibu dan anak ini seolah sangat tidak dipedulikan. Melirik kesamping dimana sang mama sedang menikmati makanannya tenang.

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang