Chapter 17

383 24 0
                                    

Sesudah kami pergi dari kota itu kami pun Melanjutkan perjalanan. Tetapi kami mendapatkan masalah yaitu caranya menuruni gurung memakai kapal, tapi dengan cara nekat kami, Kapal kami terus berlayar menuruni gunung dengan sangat cepat dan kembali memasuki awan.

"Wuah, benar-benar luar biasa!" Ucap Sanji.

"Wihh, asik bener dah, rasa mau melayang." Ucapku gembira. 

Aku pun mendengar sesuatu seperti suara raungan.

'Apakah itu Laboon?.' Pikirku.

"Apa kalian mendengar sesuatu?" Tanya Zoro.

"Iya, aku mendengarnya." Ucapku.

"Kau mendengarnya." Ucap Zoro.

"Suaranya seperti paus." Ucapku.

"Kau bilang apa [Name]? Suara paus?" Ucap Nami dan Aku hanya menganggukkan kepalaku.

"Bukankah itu suara angin? Disana pasti banyak tempat-tempat yang aneh!" Ucap Nami.

"Apa itu?" Ucap Usopp.

"Nami-san, di depan sana terlihat gunungnya!" Ucap Sanji.

"Gunung?! Harusnya tak ada!" Ucap Nami.

"Itu bukan gunung, tapi paus!" Ucapku.

Saat sudah keluar dari awan, terlihatlah Laboon yang berada di depan kami. Laboon juga meraung.

"Ba-Ba-Ba-Bagaimana ini?!" Ucap Usopp gemeter.

"Kita lawan saja?! Ucap Luffy.

"Jangan, Luffy!!" Ucapku.

"Baka, mana mungkin kita melawannya?!" Ucap Nami.

"Ta-Ta-Ta-Ta-Tapi, jalan kita dihalangi! Bagaimana?!" Ucap Usopp gemeter.

"Tunggu sebentar! Jika dia terlihat seperti dinding, lalu dimana matanya berada?!" Ucap Sanji.

"Benar juga! Mungkin saja ia tak menyadari keberadaan kapal kita!" Ucap Nami.

"Tapi kalau kita tak melakukan sesuatu, kita tetap akan menabraknya!" Ucap Zoro lalu ia melihat sebuah celah. "Hei, kita bisa lewat sebelah kirinya! Lewat samping, kesamping kecepatan penuh!"

"Tapi kemudinya rusak!" Ucap Usopp.

"Lakukan sesuatu!" Ucap Sanji.

Tiba-tiba Aku melihat tempat duduk kesukaan Luffy patah dan itu kepala Merry, Luffy yang marah dan mereka semua yang lelah.

"Apa yang kau lakukan pada tempat duduk favoritku?!" Ucap Luffy yang marah lalu memukul mata Laboon.

"Aho!!" Ucap mereka semua.

"Kau ini terlalu pintar atau terlalu bodoh sih." Ucapku sambil menghela nafas lelah.

Mata Laboon lalu melihat ke arah kami.

"Bagaimana?! Kurang ajar, sini maju!" Ucap Luffy.

"Diam, tutup mulutmu!" Ucap Usopp dan Zoro sambil menendang Luffy.

Laboon lalu kembali meraung.

"N-Nani?!" Ucap Nami.

Kapal kami lalu terbawa masuk kedalam mulut Laboon. Aku lalu melihat Luffy yang terjatuh dari kapal.

"Luffy!!" Ucap kami semua.

"Luffy, cepat pegang tanganku." Ucapku.

Luffy lalu menggunakan gigi Laboon untuk naik keatas Laboon.

"Aku takkan mati!" Ucap Luffy yang berusaha untuk tetap berada diatas Laboon sambil melingkarkan tangannya di pinggangku.

Aku juga ikut berpegangan agar tidak jatuh. Setelah Laboon menutup mulutnya, Luffy dan Aku pun kelelahan dengan tetap berada diatas Laboon.

One Piece X Reader ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang