Enja mengamati setiap pergerakan Jiee yang sedang dia lakukan di arena, dari caranya menggunakan motor dan menyalip lawannya, lalu cara Jiee yang menggunakan motornya dengan lihai.
"Bang enja, maafin Jiee"
Ucapan Jiee yang terus terusan berputar si pikiran Enja saat ini adalah, ketika anak itu meminta maaf menggunakan suara soft nya.
Enja langsung menepuk kedua pipinya dan menggelengkan kepala. tidak mungkin jika Jiee itu adalah orang yang dia tunggu selama ini.
"Enggk, gue cuman ngerasa familiar, tapi Jiee bukan Wnji, bukan bukan" berusaha menyangkal bahwa apa yang ada di benaknya itu salah.
Meski Enja ini sepenuhnya melupakan orang yang dia tunggu, hanya teringat namanya saja. Anji ya itu namanya, tapi itu hanya sebuah nama panggilan istimewa dari Enja.
"Ayo Jiee, lo pasti menang" ucap lirih Enja kembali menatap Jiee.
Dan sesaat setelah itu, Jiee akhirnya melewati garis finish yang membuat orang seperti Enja jadi tersenyum karena hal sepele seperti itu.
Jiee juga banyak di soraki oleh orang lain, Enja tidak bertepuk tangan sama sekali, tapi dia hanya merasa bangga yang mungkin bisa di katakan seperti itu dari sisi lain.
Setelah itu Jiee datang menghampiri Enja, tetapi sebelum benar benar berhenti di hadapan Enja, dia sudah di hentikan oleh beberapa orang.
Enja sih tidak tau orang orang itu, tapi dia bisa melihat bahwa Jiee tidak dalam bahaya sama sekali jadi Enja merasa tenang.
Kini beralih pada Jiee, dimana cowo jangkung ini sedang diminta untuk bertemu dengan boss mereka yang akan memberikan hadiah pada Jiee.
"Oke boleh, dimana orangnya?" Tanya Jiee sangat senang, benar benar senang. Dia bisa memperoleh mobil dalam balapan, koleksi mobil dirumahnya bertambah.
"Mari ikuti kami" ucapnya.
"Tapi tunggu dulu" ucap Jiee, setelah itu keempat orang yang tadi hendak pergi kini mengehentikan langkahnya, mereka menatap Jiee dengan wajah bingung.
"Gue ada seseorang yang gk mungkin gue tinggal, jadi gue boleh bawa dia?" Tanya Jiee menunjuk kearah Enja.
"Tempatnya tidak jauh, dan hanya perlu satu orang" jawabnya.
Jiee mengerutkan dahinya, dia mengalihkan pandangannya menatap Enja yang masih berdiri, melipat tangan dan berwajah datar itu masih terlihat jelas oleh Jiee.
"Ck, ya deh" ucap Jiee, tapi sebelum itu dia memberikan kode pamitan pada Enja. Sedangkan Enja hanya menatap Jiee dengan tidak percaya, dia akan ditinggal? Yang benar saja.
"Tapi tunggu dulu" ucap Enja, dia mengamati gerak gerik Jiee yang seperti memberikan kode, apa Jiee dalam meminta pertolongan? Atau hanya perasaannya saja.
Enja memijat pelipisnya dengan kasar, apalagi decakan kecil yang terus menerus keluar dari mulutnya itu. Dia kini berjalan mengikuti Jiee si belakang, entah mereka akan kemana sebenernya dia juga tidak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me | Nosung [ End ✓ ]
Teen FictionEnja adalah seorang mahasiswa, dimana saat universitas Enja membuka pendaftaran ajaran baru dan membuat di kampus Enja menjadi ramai banyak anak didik baru. Hingga dimana Enja merasa pernah mengenal adik tingkatnya Jiee yang baru saja bertemu dengan...