Hal yang sejak tadi masih menjadi pikiran di benak Enja adalah, bagimana bisa? Ya itu karena saat Jiee marah terasa familiar, dari sikapnya dan nada bicaranya itu.
"Lo makin aneh" batin Enja, lalu dia memikirkan kembali apakah dia pernah bertemu dengan Jiee atau tidak "lo itu sebenernya siapa Jiee"
Setelah itu Enja memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu sembari menunggu Haedar, ya bisa di bilang haedar sedang pergi ke toilet.
Selama perjalanan tentunya Enja selalu di sapa sana sini, dan dia hanya membalas itu dengan senyuman.
Enja itu orangnya mood mood an, jika sedang berada di mood yang baik dia akan balas menyapa, tapi jika di mood yang buruk. Melihat sekilas pun tidak, malah seperti orang tidak mendengar.
"Jiee?"
Enja menghentikan langkahnya menatap dua orang yang saling berangkulan tersebut.
"Lo tau gk sih, nanti malam ada jop"
"Real? tapi kalo malem.... Apa iya gue gk kena omel Cashel?" Tanya Jiee menatap kearah teman di sampingnya.
"Apa hubungannya sama cashel" Enja kemudian membantin sembari kebingungan.
"Alah bilang aja kerja kelompok" sahut temannya kembali.
"Ah bener juga sih, eh maksudnya gimana anjing?!" Tanya Jiee baru tersadar pada ucapan temannya.
"Ya lo takut Cashel tanya tanya kan?" Tanyanya.
"Bukan itu bego, gue sekarang ngekost sama Cashel" jawab Jiee menggunakan nada tidak santai.
"Jiee lebih toxic dari yang gue kira" batin Enja kembali masih mendengarkan dari jarak yang cukup jauh.
"Bangsat!! cashel kan sama anak anak famous itu. Lo juga berarti? Hahh!! Lo, lo juga sama mereka?" Teman di samping Jiee nampak begitu terkejut sangking tidak percayanya.
"Iya, emang napa si?" Tanya Jiee, perasaan tidak ada salah tuh.
"Pliss pliss, lo masuk kandang buaya Jiee" ucapnya kembali sembari menunjukkan reaksi frustasi.
"Setress" Enja mengerutu di dalam hati mendengar ucapan yang terlontar dari teman Jiee.
Yang buaya itu hanya teman temannya, dan apa apaan kost nya dibilang kandang buaya? Dia bahkan manusia, semua teman temannya juga manusia meski dia tau konteks dari pembicaraan Jiee dan temannya itu.
"Buaya apanya? Mereka manusia woyy" Jiee menjawab menggunakan nada tidak sukannya.
"Gk gitu maksud gue tuh, mereka ini tuh buaya, suka pacaran sana sini" sambungnya.
Enja berdecih pelan mendengarnya, karena ulah teman temannya, dirinya yang berbeda sendiri jadi terlihat sama.
Karena sudah muak mendengarkan omong kosong dari teman Jiee, dia memilih untuk melangkahkan kakinya kembali.
"Tapi bang Enja beda"
Langkahnya kembali terhenti saat dia mengucapkan kata itu, dia menatap Jiee sedikit berbalik melihat reaksi wajah Jiee.
"Dia beda, ya mungkin auranya emang red flag, dingin sama cool. Tapi dia baik tuh" sambung Jiee.
Teman di sampingnya bahkan sampai tercengang mendengar ucapan tersebut, yang terlihat penuh kejujuran juga dari raut wajahnya, Jiee bukanlah tipe seorang pembohong.
"Lo baru kali ini ngasih tanggapan positif ke orang Jiee?!" Pekiknya.
"Apa maksud?" Tanya Jiee, dia juga menatap temannya dengan ekspresi yang sulit di jelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me | Nosung [ End ✓ ]
Fiksi RemajaEnja adalah seorang mahasiswa, dimana saat universitas Enja membuka pendaftaran ajaran baru dan membuat di kampus Enja menjadi ramai banyak anak didik baru. Hingga dimana Enja merasa pernah mengenal adik tingkatnya Jiee yang baru saja bertemu dengan...