"Apa shhhh" Jiee mulai memegangi kepalanya , semuanya terasa begitu sakit banyak yang terjadi, bayangan bayangan itu mulai muncul.
"Arghhh" Jiee terjatuh dari kursi, itu sangat menyakitkan.
"Buang, Nina cepetan buang foto itu"
"Jangan ayah, jangan di buang!!"
"Cepetan Nina, Jiee!! kamu harus minum obat!!"
"Enggk mau, enggk jangan apa apain foto kak Jeno"
"ARGHHH" Jiee Kembali mengerang kesakitan, sepertinya dia mulai mengingat apa yang pernah dia lupakan dulu.
"Minum obat"
"Gk!! Itu hmmpp"
"Paksa terus mas paksa aja, biar dia tau rasa"
"Jangan di muntahin!! dengerin!!"
"Shhhhh sakit, hiks sakit!!" Rintih jiee di kamar Enja berusaha menarik narik rambutnya.
Sepertinya memang tidak ada yang mendengar Jiee, itu karena mereka yang sedang mendengarkan musik sangat keras.
"Ayah? Ayah ini maksudnya apa?"
"Jiee?"
"Ayah selingkuh?! Ayah selingkuh sama mba Nina!!"
"Jiee, enggk, dengeri —"
"Gk, gk bisa!! Jiee mau bilang bunda!!"
"Hiks, sakit, kepala Jiee sakit arghhhh. Cashel bang Enja, bunda" rintih Jiee meringkuk di kamar Enja, dia mulai teringat semuanya.
Brak "Jiee!! mas kamu apa apaan malah tabrak anak sendiri!!"
"Gk ada cara lain, kalo mati gk papa"
Tubuh Jiee gemetar, kepala Jiee sakit tidak karuan, dia ingat bagaimana dulu dia di kejar oleh ayahnya lalu di tabrak menggunakan mobil begitu saja.
Hingga dia mulai mengingat bagaimana dia terbangun dirumah sakit, dia hilang ingatan, hampir sepenuhnya.
"Ini mba Nina, nanti kita pulang tapi Jiee harus dengerin dulu kata ayah. Jiee harus inget semua orang di rumah, nanti ayah bantu Jiee"
"Kenapa, Jiee inget hiks, Jiee inget semuanya" ucap jiee sembari memegangi kepalanya dan menangis.
"Foto ini ingetin Jiee, dia bisa bikin ingatan Jiee balik. Nina, buang foto itu sekarang juga, kalo bisa bakar aja"
"ARGHHHH AYAH JAHAT!!" teriak Jiee di dalam kamar Enja.
Sedangkan di luar sana, yang awalnya pada sibuk dengan galau masing masing kini menjadi diam, semuanya saling bertukar tatap.
"Kalian denger suara Jiee gk sih?" tanya Marva.
"Iya, Jiee kaya teriak gitu" ucap Jaime.
"Jiee?" panggil Cashel.
Haedar mengecilkan folume speaker itu, namun tidak ada suara apapun dan hanya ada keheningan.
"Bener suara Jiee gk sih?" tanya Ryuu.
"Ntahlah" jawab Haedar.
"Jiee?!" panggil Enja cukup berteriak.
Tidak ada jawaban, ada perasaan khawatir di dalam dirinya, dan juga wajah panik dari teman temannya.
"Gue cek" ucap Enja, saat dia baru saja ingin melangkah.
Brak suara bantingan pintu kamar Enja yang cukup keras, itu Jie keluar darisana.
"Jiee??" Panggil Enja terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me | Nosung [ End ✓ ]
Teen FictionEnja adalah seorang mahasiswa, dimana saat universitas Enja membuka pendaftaran ajaran baru dan membuat di kampus Enja menjadi ramai banyak anak didik baru. Hingga dimana Enja merasa pernah mengenal adik tingkatnya Jiee yang baru saja bertemu dengan...