18 - Bab

1K 95 11
                                    

Menopang tangan dengan menatap seseorang, ya itu adalah Enja saat ini. Dia tidak tau sejak kapan ini anak tidur disini, bahkan tadi pagi belum sama sekali.

Ini kejadian bermula sejak teman temannya Marva, Ryuu, Jaime, Cashel dan Haedar mulai pergi dari kost. Iya haedar dan Cashel sedang belanja, Marva pergi bertemu dengan temannya, Ryuu dan Jaime ke kampus.

Lalu Jiee, belum bangun sama sekali sampai dia di ijinkan kelas oleh Cashel. Itu karena, sekitar jam 1 malam kata Cashel Jiee terbangun.

Lalu Jiee tidak bisa tidur lagi sehingga jam 5 pagi dia baru tidur, dan yang anehnya adalah, Jiee sekarang sudah tidur disofa ruang tengah.

"Ini bocah teleportasi?" Tanya Enja bingung sembari menatap Jiee yang tengah tertidur pulas.

Enja menatap kearah jam dinding, sudah hampir jam 10 dan Jiee masih sibuk tidur, bahkan tadi pagi dia hanya makan roti. Pagi yang di maksud adalah, jam 5 pagi.

Jika lama lama di pandang Jiee memang sangat menarik, dia mempunyai sisi tampan yang lebih terlihat manis, Jiee itu cantik.

"Gosah mikir aneh aneh!! lo punya Anji nja lo punya Anji" ucap Enja sembari menepuk kedua pipinya dengan keras hingga kemerahan.

"Tapi Jiee, kenapa ya Jiee gue ngerasa kalo lo dia? lo bukan dia kan Jiee, lo bukan Anji kan?"

Jujur saja Enja selalu penasaran dengan Jiee, namun lama lama jiee ini terasa Anji bagi Enja, wajahnya juga mulai mengingatkan Enja pada Anji.

"Apa lagi yang gue lupain tentang Anji ya, nama dia? Wajah dia? Janji dia? Apalagi. Kadang gue juga sama nyerah nya Jiee kayak lo, gue nyerah nyari Anji yang gk pernah gue temuin. Perasaan gue kaya udah mati sekarang, cinta gue cuman mentok di Anji dan cuman buat dia, menurutlo Jiee, Anji bisa balik ke gue gk sih? atau Anji sebenernya udah ada pasangan karena capek nungguin gue"

Enja duduk dilantai sembari menyenderkan punggungnya pada sofa yang sedang di tiduri oleh Jiee, jujur saja yang dia alami sekarang mulai gundah.

"Apa gue harus ngelupain dia?" Enja mulai bangkit dari duduknya, dia memilih untuk pergi ke kamarnya karena dia ada jadwal kelas siang.

Lalu saat dia kembali ke ruang tengah, dia melihat Jiee yang sedang berusaha mengucak ucak matanya sembari merenggangkan tangan.

"Dah bangun?" Tanya Enja.

"Huemm?" Jiee menatap kearah Enja lalu memejamkan matanya kembali sembari menarik selimutnya.

"Dah siang Jiee, lo aja sampe di ijinin" ucap Enja.

"Humm ngantuk" ucap Jiee.

Enja menghela nafas panjang mendengar ucapan Jiee, dia ingin menuju kearah dapur sekarang mencari beberapa makanan.

"Bang Enja?" Panggil Jiee.

"Hmm?" Tanya Enja, dia menghentikan langkahnya sembari membalikan badannya.

"Napa lo kek gitu, loyo amat, sakit?" Tanya Enja.

"Enggk, kepala Jiee pusing aja" jawab Jiee.

"Ya terus? Lo mau bilang gitu doang? atau lo mau nyuruh gue ambilin kompresan, makanan?" Tanya Enja sembari menaikan satu alisnya.

"Enggk ih, Jiee gk bisa berdiri mau ke kamar mandi" ucap Jiee dengan merengek.

"Terus apa urusannya sama gue?" Tanya Enja ketus.

"Heungg, gendong"

Enja tertegun, bayangan tentang Anji mulai datang kepadanya, bahkan dia merasa bahwa semua tentang Jiee adalah Anji.

Remember Me | Nosung [ End ✓ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang