25 - Bab

1K 78 3
                                    

"Jiee, kamu bisa anterin bekal ini buat ayah kan? Dia lagi di kantor sama mba Nina. Ayah bilang jadwalnya lagi sibuk jadi gk sempet makan tadi pagi, jadi bunda inisiatif bikinin makan siang buat ayah" ucap Yoona.

Jiee mengangguk, dia berjalan kearah bundanya dan mengambil tas kecil yang sedang di bawa oleh bundanya.

"Jiee berangkat bunda" pamit Jiee.

"Ah Jiee, tolong berangkatnya tuh sama pak awan aja ya? Perasaan bunda lagi gk enak soalnya" ucap Yoona dengan nada yang memelan.

"Ih bunda mah, Jiee udah lama bisa naik motor jadi Jiee gk papa kok. Bunda tenang aja, jiee pasti bakalan pulang kok" jawab Jiee.

Dan akhirnya Jiee meninggalkan Yoona yang sedang menatap dia penuh khawatir, Jiee tidak tau mengapa bundanya begitu gelisah.

Akhirnya Jiee pergi ke kantor ayahnya dengan menggunakan motor, memang dia sudah terbiasa menggunakan motor.

Dan sesampainya dia disana, dia disambut ramah oleh para pegawai kantor, akan tetapi ada sekitar 3 orang yang terus mencegah Jiee untuk masuk ke dalam ruangan kerja ayahnya.

"Tuan Jiee, kami minta tolong jangan masuk"

"Kenapa sih, emang ayah kenapa?" Tanya Jiee khawatir.

"Dia tidak apa apa tuan, tapi kami tidak ingin mental anda yang hancur, biarkan bunda anda saja yang membongkar"

"Apasih maksudnya, sumpah Jiee gk paham pliss. Minggir gk, Jiee harus masuk" ucap Jiee memaksa.

"Anda masih terlalu dini tuan, anda yang masih kecil tentu tidak akan baik baik saja setelah mengetahui hal ini"

"Arghh minggir!!" Jawab Jiee memaksa.

"Tidak tuan Jiee, panggil saja bunda tuan Jiee kesini"

"Gk mau, Jiee harus tau sendiri"

Hal yang pertama dia liat saat membuka ruangan ayahnya adalah, hal yang tidak seharusnya dia lihat. Ayahnya, sedang memangku orang yang paling Jiee percayai sebagai orang baik.

Terlihat dua orang itu juga sempat mematung karena kedatangan Jiee, lalu Nina beranjak dari sana dengan wajah paniknya.

"Ayah?"

"Jiee!!"

"Ayah, kenapa? Ini apa? Ayah selingkuh sama mba nina?" Tanya Jiee dengan wajah yang tidak percaya.

"Jiee, dengerin ayah dulu" ucapnya sembari mendekat kearah Jiee.

"Gk!! Jiee harus bilang ke bunda kelakuan bejat ayah" ucap Jiee, dia menyentak lalu melemparkan kotak bekalnya.

"Jiee" panggil Nina.

"Stop jalang" ucap Jiee saat melihat Nina ingin mendekatinya.

"Jiee!!"

"Iya apa? Emang jalang kan. Ayah gk punya hati, bisa bisanya orang secantik bunda Yoona ayah selingkuhi sama wanita murahan gini, awas aja"

Jiee berlari dan langsung di kejar oleh ayahnya dan mba Nina, tentu itu membuat orang satu kantor menjadi bingung.

Jiee menangis tentunya melihat itu, tapi dia harus memastikan bahwa bundanya tau kelakuan ayahnya yang seperti ini.

"Jiee!! Tunggu!!"

Jiee tidak perduli, dia menaiki motornya dan ngebut agar cepat sampai rumah. Sialnya saat itu lampu merah, jadi Jiee memilih untuk melewati jalan lain agar tidak ada kendala lampu merah.

Jiee sadar bahwa ayahnya sedang menyusul Jiee di belakang sana menggunakan mobil, Jiee tidak takut, yang ada di dalam dirinya hanya harus memberitahu bundanya.

Remember Me | Nosung [ End ✓ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang