Enja dan jiee sudah kembali menuju Marva dan yang lainnya, meski mereka sama sekali tidak membuka suara.
"Nah ini orangnya, kalian dari mana?" Tanya Cashel datang menghampiri Enja dan Jiee.
Enja dan Jiee tidak menjawab, mereka hanya sibuk dengan pikiran masing masing dan saling memalingkan wajah mereka.
"Kalian kenapa?" Tanya Cashel kembali.
"Weh kok wajah kalian merah, kalian sakit?" Tanya Ryuu sedikit khawatir pada dua orang yang tiba tiba menghilang dan datang dengan wajah berbeda dari sebelumnya.
"Enggak!!" Jawab Enja dan Jiee bersamaan.
"Kok kalian aneh?" Marva bertanya sekaligus menaikan satu alis menatap Enja dan Jiee seperti diintrogasi.
"Enggk enggk ya bang ya, ya ya? Anggk ada apa apa kan" ucap Jiee menatap Enja dengan tersenyum canggung.
"Aee-e iya emm gk ada apa apa iya" jawab Enja melirik sekilas kearah Jiee, sangat canggung.
Kelima orang itu memasang wajah penuh selidik, itu makin membuat Enja dan Jiee kaku di buatnya, mereka sedang sulit untuk beralasan.
"Kalian ini habis ngapain?" Tanya Jaime.
"TOLONG!!"
Mereka bertuju menatap kearah seorang wanita yang sedang berteriak minta tolong dengan histeris, bahkan dia terus menangis.
"Apa apa kak?"
"Anak saya, anak saya di culik, di bawa oleh dua orang hiks"
Enja dan Jiee saling bertatapan, mereka langsung saling menganggukan kepalanya dan pergi menuju tempat yang tadi, karena mereka tau dan sudah dengar ucapan dari para penjahat atau penculik disana.
"Woy!! Lo pada mau kemana!!" teriak Marva.
Enja dan Jiee mengacuhkan hal itu, mereka berlari tanpa perduli hingga melihat keempat orang yang tadi sedang menggeret dua anak kecil yang menangis.
"WOY!!" teriak Enja.
"Lah, ini kaya orang yang tadi"
"Lepasin gk!!" Teriak Jiee.
"Lo siapa main suruh kita!!"
"Bawa ini anak kecil ke mobil!!" Ucap salah satu orang yang terlihat seperti boss mereka.
"Tolong kak, tolongin kita hiks" tangis anak kecil itu meminta tolong pada Jiee dan Enja.
"Bang Enja, selametin anak kecil itu" pinta Jiee dan ia langsung berlari untuk menghajar para penculik itu.
"Ya jiee, hati hati" ucap Enja.
Enja meninggalkan Jiee yang siap untuk baku hantam dengan dua orang, sedangkan Enja berusaha menarik dua anak kecil itu dari dua orang lainnya.
"Lepasin mereka!!" sentak Enja.
Salah satu dari mereka langsung memukul Enja, untung Enja sudah memasang kuda kuda sedari tadi, jadi dia sudah siap.
Hanya satu kali pukul orang itu terkapar, Enja menarik kedua anak itu lalu Enja menendang salah satunya kembali.
Dalam waktu singkat Enja bisa membuat kedua orang itu terkapar, Enja mencoba mencari sebuah tali dan mengikat kedua orang itu.
"Kakak hiks"
"Udah gk papa dek, ayo kita ke tempat mama kamu" ucap Enja, dia langsung memeluk kedua anak kecil itu.
Dia menggendong salah satu anak kecil yang kiranya berusia 4 tahun dan dia laki laki, sedangkan yang salah satunya perempuan berusia 5 tahun.
Enja juga berniat menyusul Jiee, dan setelah itu Enja melihat Jiee sedang baku hantam dengan satu orang yang masih bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me | Nosung [ End ✓ ]
Novela JuvenilEnja adalah seorang mahasiswa, dimana saat universitas Enja membuka pendaftaran ajaran baru dan membuat di kampus Enja menjadi ramai banyak anak didik baru. Hingga dimana Enja merasa pernah mengenal adik tingkatnya Jiee yang baru saja bertemu dengan...