23 - Bab

922 84 7
                                    

Hari ini hari terakhir Enja ingin berjuang, itu karena Enja sudah kehabisan semua ide untuk membuat Jiee teringat masa lalunya.

Saat ini Enja berangkat dengan Jiee bersama Haedar, Jaime, Ryuu dan Cashel. Lalu Marva, dia sedang ada jadwal sore.

Selama di dalam mobil Enja memilih diam sembari mengamati tingkah Jiee, dimana Jiee bercanda dengan yang lainnya.

Lalu saat sudah sampai di kampus, Enja memberhentikan mobilnya dan berkumpul bersama teman temannya terlebih dahulu.

Seperti menunggu di luar kampus membahas hal yang penting, kebetulan juga ada Jiee, Cashel, Jaime yang masih bersama Enja.

"Enja, gue masuk duluan aja lah ya?" Tanya Jaime.

"Ya sana, gue masih nunggu si Alpin" ucap Enja.

"Gue juga disini dulu, lagi nunggu temen temen gue" ucap Jiee.

"Sama Jiee" ucap Cashel.

Akhirnya satu temen nya pergi, Enja mengobrol dengan Cashel sedangkan Jiee sibuk memakan chiki yang di belikan cashel.

Setelah itu teman Enja datang, teman Cashel juga datang. Akan tetapi teman Enja baru saja satu, dia masih menunggu kedua temannya.

"Bang, gue duluan" ucap Cashel.

"Iya" teriak Enja.

Setelah Cashel pergi, Enja masih menunggu temannya sembari menjaga Jiee, meski teman Enja terus bertanya tanya Jiee siapa.

Memang baru kali ini teman Enja sekarang melihat Jiee, bukan teman Enja yang waktu hari lalu itu.

"Wihh Jiee, ayoo"

Enja dan Jiee mengalihkan pandanganya, disana dia melihat teman teman Jiee, Jiee tentunya langsung bersemangat dan menghampiri mereka.

"Jiee?" Panggil Enja.

Jiee bersama teman teman Jiee menolehkan pandangannya menatap Enja, terlihat juga wajah kebingungan jiee.

"Kenapa dah bang?" Tanya Jiee.

"Lo.... gk jadi Jiee" ucap Enja menunduk.

"Lah bang, lo aneh banget sih dari kemarin, kalo emang ada sesuatu yang mau lo sampein ke gue sampein aja" ucap Jiee.

Semua teman Jiee menatap Enja bingung, bahkan teman enja sendiri bingung dengan sikap Enja hari ini yang cukup berbeda.

"Lo kenal..."

"Kenal?" Tanya Jiee.

"WOYYYYY"

"Anji?"

Semuanya kini menatap kearah Haedar yang tiba tiba saja berlari kearahnya, itu membuat Enja tersenyum tipis karena bersamaan dengan Enja yang mengucapkan nama Anji.

"Bang Haedar, kenapa?" Tanya Jiee.

"Gk ada sih hehe, Enja lama amat" ucapnya sembari menggerutu.

Enja hanya tersenyum, tipis dengan paksa. Itu membuat Haedar juga temannya bergidik ngeri, Enja adalah seseorang yang jarang tersenyum.

"Bang Enja, tadi bang Enja ngomong apa? Jiee gk denger sumpah" ucap Jiee.

"Enggk ada, pergi aja Jiee" ucap Enja.

"Gue nyerah" batin Enja.

"Beneran gk ada?" Tanya Jiee.

"Iya gk, sana" ucap Enja kembali, lalu Jiee menurut meski dia cukup bingung melihat sikap Enja.

Sedangkan perasaan Enja mulai sedih kembali, mungkin memang Jiee bukanlah Anji yang Enja cari cari selama ini.

"Bang!!"

Remember Me | Nosung [ End ✓ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang