Chapter 1

8.6K 332 8
                                    

"Oke bernapaslah Lisa, ini sama seperti sekolah lainnya"

Hari pertama di sekolah baru, sekolah yang sangat besar jika Anda bertanya kepada saya, saya merasa sedikit terintimidasi oleh ukuran sekolah, sangat tinggi bahkan mungkin terlalu tinggi. Perlahan-lahan saya mulai mengamati fitur-fitur sekolah,

'YG High School'

Itu nama sekolahnya? Baiklah, aku bisa menjalaninya dengan baik.

Sambil mengatur tas ransel, aku mulai menarik napas dalam-dalam dan mulai memasuki areasekolah,

"Kamu bisa mengatasi semua ini Lisa." aku berbisik pada diriku sendiri, mencoba menenangkan jantung ku yang berdegup kencang. Terakhir kali aku merasa segugup ini, aku harus di suntik di ruang dokter,

Kejadiannya minggu lalu.

Aku bersiul pelan saat memasuki pintu sekolah, tempat ini dipenuhi oleh murid-murid yang cantik. Aku mengamati lorong-lorong yang terang dan mulai merasa semakin terintimidasi oleh gaya setiap siswa. Merasa sedikit tidak sadar, aku mulai merapihkan pakaian ku, atasan crop top putih dibalut dengan flanel hijau yang oversized, dengan mengenakan celana jins low waist, sepatu bot hitam dengan topi berwarna krem.

 Merasa sedikit tidak sadar, aku mulai merapihkan pakaian ku, atasan crop top putih dibalut dengan flanel hijau yang oversized, dengan mengenakan celana jins low waist, sepatu bot hitam dengan topi berwarna krem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil menghilangkan perasaan gugupku itu, aku mulai berjalan melewati kerumunan siswa. aku tetap menegakkan kepala, mengabaikan tatapan penasaran. Mommy ku mengajarkan ku untuk tidak pernah menunjukkan kelemahan ku di depan siapa pun sehingga mereka tidak akan menemukan cara untuk menghancurkan mu, dia bisa sangat dramatis, aku tahu. Mendengar tawa tanpa suara, aku menoleh untuk melihat beberapa gadis tersenyum ke arah ku dengan malu-malu. Aku menyeringai dan mengedipkan mata ke arah mereka yang membuat mereka menjadi tersipu malu. Aku tertawa kecil dan terus berjalan melewati lorong. Aku selalu lebih suka wanita daripada pria, alat kelamin pria terlihat menakutkan menurutku. Mereka seperti cacing pantat besar dengan bola-bola kendor yang melekat padanya.

Menjijikkan.

Aku mengangkat kertas jadwal pelajaran dan mulai mencari ruangan,

"501, 503, 505, 50-" Aku langsung terputus karena menabrak sosok mungil, kami berdua terpekik kaget dan aku mulai merasa ngeri saat mendengar suara orang itu jatuh ke lantai. aku melihat ke bawah dan melihat seorang gadis berambut pink terjatuh terduduk, mengerang kesakitan,

"Oh Jisoo .." Dia bergumam pada dirinya sendiri. aku terkesiap dan segera berjalan ke arahnya,

"Ya ampun, aku...aku minta maaf! Apa kau baik-baik saja?" Aku mengulurkan tangan ku kepadanya dan dia dengan cepat tersenyum ramah kepada ku dan meraih tangan ku. Aku membantunya berdiri dan dia mulai mengelap kotoran dari roknya. Dia mengenakan rok denim hitam dengan sweter putih, pakaian yang lucu. aku dengan cepat mulai menunduk dengan cepat, sedikit takut,

"Maafkan aku! Aku anak baru di sini dan aku... aku agak tersesat-" dia segera memotong perkataan ku,

"Hei tenanglah gadis baru, tidak apa-apa!" Dia tertawa kecil melihat tindakan saya yang terburu-buru. Saya menghela napas lega dan mengulurkan tangan saya untuk bersalaman dengannya,

You Happened (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang