Lisa's POV:Aku keluar dari kamar pada saat yang sama Jennie menjawab telepon..
"Hei babe." Aku memutar bola mata dan menirukan suaranya yang ceria,
"Hei babe~~," ucapku dengan nada menjengkelkan. Aku mencemooh,
'Siapa yang mau mengencani seorang hammy' tanya ku dalam hati. Aku berjalan menuju kamar mandi dan segera mengunci pintunya. Aku berjalan ke arah cermin dan memelototi bayangan ku,
"Kenapa kau harus menyukai seorang gadis 'Straight', salah mu bukan?" Aku bergumam dalam hati. Aku menggelengkan kepala dan menghela napas,
'Tapi sekali lagi, kau menyukai tantangan yang setimpal.'
"Ya, Tapi apa akibatnya?" Aku berbisik lagi pada diri ku sendiri saat aku mulai mengingat perasaan kulit lembutnya yang terasa terbakar di bawah sentuhan ku. Cara dia mengerang menyebut nama ku dengan begitu erotis menyebabkan pipi ku memanas. Aku dengan cepat menampar pipi ku, mencoba mengendalikan tubuh ku yang memanas.
Aku langsung menanggalkan pakaian ku dan melompat ke kamar mandi. Aku segera menyalakan air dan terkesiap saat air dingin langsung menyentuh kulit ku yang terbakar.
Aku mulai membilas tubuh ku dari bau laut dan alkohol. Aku merasa ngeri mendengar kata itu, kata itu mengingatkan ku akan kenangan buruk, kenangan yang tidak pernah ingin aku ingat ke dalam pikiran ku. Aku telah mencoba mengubur kenangan itu jauh di dalam benak ku, tapi selalu saja muncul kembali. Aku mengertakkan gigi, tiba-tiba merasa frustrasi, sangat menginginkan pengalihan.
Tiba-tiba, sepasang mata kucing muncul dalam benak ku, membuat jantung ku berdebar dan senyum kecil tanpa sadar tersungging di bibir ku. Bagaimana kalau pacar nya tidak menyela? Seberapa jauh kami akan melangkah? Aku mengerang kesal,
"Persetan denganmu, Hammy." Aku dengan marah bergumam dalam hati.
.
.
.
Aku berjalan kembali ke kamar dengan T-shirt putih oversized berleher v dengan hotpants.
Aku sedang mengeringkan rambut ku dengan handuk ketika aku mendongak dan melihat Jennie dengan canggung duduk di tempat tidur, gelisah.
Aku tertawa kecil, menganggap tindakannya lucu,
"Mandi itu benar-benar dibutuhkan saat seperti ini." Aku berkata dengan santai. Suara ku langsung terdengar di telinga Jennie yang membuatnya tiba-tiba mengangkat kepalanya ke arah ku. Aku sedikit menyeringai saat melihat matanya yang seperti kucing sedang mengamati kaki ku, tapi dia segera berdehem dan menatap mata ku yang geli,"K-kita harus b-bicara," katanya terbata-bata. Aku mengangguk perlahan, merasakan jantung ku berdegup kencang. Aku berjalan di depannya dan menatapnya dengan mata penuh rasa ingin tahu.
Dia menelan ludah saat menatap mataku dengan gugup,
"A-apa yang kita l-lakukan sebelumnya t-tidak boleh terjadi lagi." Aku merasakan hati ku sakit karena kata-katanya, tetapi tetap tenang. Aku menyeringai menggoda, mencoba mencairkan suasana,"Itu yang kamu katakan sebelumnya terakhir kali, Nini," kata ku. Jennie menyisir rambutnya dan menghela napas dengan frustrasi,
"Aku serius Lisa,"
mataku sedikit melebar, kaget, dia tidak pernah memanggilku dengan nama depanku saat dia merasa frustasi atau jengkel denganku. Cara dia menyebut namaku menimbulkan perasaan yang tidak enak di dadaku, aku merasa hampir tercekik oleh ketegangan yang begitu pekat yang menyelimuti udara. Aku melembutkan tatapan ku dan memberi isyarat agar dia melanjutkan, menunjukkan bahwa aku sekarang mendengarkan dengan saksama.
![](https://img.wattpad.com/cover/354589978-288-k842006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Happened (JENLISA)
FanfictionGxG 18+ 🌚 Menjadi siswa baru tidak pernah mudah, terutama di sekolah menengah YG. Lisa tidak pernah menganggap sekolah sebagai hal yang menarik, sampai dia bertemu dengan satu-satunya Jennie Kim. Jennie Kim adalah murid yang paling populer dan pali...