Chapter 14

2.2K 216 2
                                    


Lisa's POV:

"Tadi sangat menyenangkan!" Nayeon berteriak saat kami berdua turun dari sepeda motor ku. Aku tertawa kecil dan membantunya melepaskan helm ku dari kepalanya,

"Aku senang kamu bersenang-senang." Dia tersenyum manis dan mengunci lengannya dengan lenganku saat kami berjalan masuk ke dalam gedung sekolah.

Sejujurnya aku dapat mengatakan bahwa aku merasa lebih nyaman. Aku dapat berbicara dengan Nayeon tentang segala hal,

Yah, hampir semuanya.

Nayeon tampak sangat mudah untuk diajak bicara. Aku bercerita tentang Daddy ku dan jennie dan dia hanya mendengarkan dan tidak mengucapkan sepatah kata pun, dan aku bersyukur. Aku juga bertemu dengan pacarnya, Jeongyeon, dan aku dapat mengatakan bahwa mereka berdua diciptakan untuk satu sama lain. Cara mereka memandang dan tersenyum satu sama lain dengan begitu banyak cinta dan gairah di mata mereka membuat hati ku berdebar dan sakit pada saat yang bersamaan. Aku berharap aku memiliki jenis cinta yang sama seperti yang mereka miliki, sesuatu yang begitu murni dan hangat. Namun yang terpenting, aku berharap Jennie dan aku bisa menjadi seperti mereka. Saling mencintai tanpa ada kekhawatiran atau penilaian.

Tunggu.

Apa aku bilang cinta?

Aku merasakan jantung ku berdegup kencang saat memikirkannya. Akhirnya aku mengerti bagaimana segala sesuatu tentang perasaan ku terhadapnya berubah secara drastis.

Aku jatuh cinta dengan Jennie Kim. Perasaan itu memuaskan sekaligus tidak memuaskan. Aku segera merasakan hati ku sedikit sakit saat mengetahui bahwa dia tidak membalas perasaan yang sama dengan ku.

Jadi ya, aku berharap kami memiliki cinta yang sama seperti mereka, tapi itu hanya angan-angan.

Nayeon mengantarkan ku ke kelas aljabar untuk memastikan bahwa aku masih baik-baik saja. Kami berdiri di depan pintu yang terbuka dan aku menatapnya dengan penuh keraguan.

"Heyyy." Nayeon berkata dengan lembut, menarik perhatianku. Aku menatapnya dan tersenyum lembut saat dia dengan lembut meraih kedua tangan ku,

"Kamu akan baik-baik saja, kan?" Aku tersenyum dan mengangguk.

"Terima kasih Nayeon, aku sangat menghargai semua yang telah kamu lakukan untuk ku." Dia tersenyum dengan senyum kelincinya,

"Tentu saja! Apa pun untuk seorang teman." Dia menarik ku ke dalam pelukannya dan berbisik di telinga ku,

"Tunjukkan padanya apa yang akan hilang darinya, jadilah Lisa yang percaya diri seperti dulu." Aku tersenyum lebar mendengar kata-katanya dan menarik diri. Dia melambaikan tangan kepada ku dan berjalan menuju kelasnya yang ternyata berada di sebelah. Aku menggelengkan kepala dan tertawa kecil sambil berjalan masuk ke dalam kelas dengan kepala tegak.

Aku tersenyum lebar saat berjalan masuk, namun melihat keduanya memelototi sosok ku yang cerah langsung membuat ku merasa ngeri, teringat bagaimana seharusnya aku memanggil Jisoo. Aku berjalan ke arah mereka dan dengan cepat mencium pipi mereka,

"Hei gadis-gadis!" Aku tertawa kecil melihat mereka menghapus ciuman ku dengan jijik.

"Dari mana saja kau?" Chae bertanya. Aku tersenyum lembut pada mereka,

"Akan ku ceritakan pada kalian nanti." Sebelum mereka bisa bertanya lebih banyak lagi, aku mulai berjalan ke arah seorang gadis berambut cokelat.

Aku menarik napas dalam-dalam dan mengingatkan diri ku untuk tetap percaya diri. Mengabaikan jantung ku yang berdegup kencang, aku segera melompat ke arah meja ku dan menjatuhkan diri di sampingnya, membuatnya tersentak kaget mendengar suara itu dan segera menyipitkan matanya yang tajam dan seksi ke arah ku.

You Happened (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang