Note:Check chapter 17 terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke chapter ini.
Jennie POV:
"Apa yang salah dengan ku?" Aku berbisik pada diri sendiri sambil menutup pintu mobil Hanbin. Aku tidak bisa menghadapi Lisa untuk alasan yang tidak begitu jelas bagi ku. Mengapa aku merasa terganggu melihat dia bersama orang lain? Ingatan tentang mereka berciuman sepanjang waktu membuat ku tersedak, membuat aku merasa mual. Perasaan terbakar selalu muncul setiap saat dan itu membuat ku frustrasi.
"Apa arti Lisa bagi ku?"'
Dengan gugup aku memasuki rumah dan berjalan menuju kamar tidur. aku menjatuhkan diri ke tempat tidur dan mengerang frustrasi. Nama Lisa terus terngiang di kepala ku dan membuat ingatan akan bibirnya yang montok di bibir ku muncul. Aku merasakan pipi ku memanas saat aku mulai mengingat rasanya, baunya, rasa bibirnya yang lembut yang menempel di kulit ku. Aku menggelengkan kepala dan mengerang lebih keras karena frustrasi.
'Apa arti Lisa bagi ku?'
"Seorang teman," jawab ku dalam hati.
'Apakah dia benar-benar seorang teman bagimu?'
"Ya!" jawab ku dengan frustrasi.
'Kau tahu kau salah Jennie. Dia lebih dari itu.'
"Tidak, dia tidak lebih dari itu!!"' Aku buru-buru turun dari tempat tidur ku dan mulai mondar-mandir di sekitar kamar ku. Siapakah dia bagiku? Mengapa aku merasa hati ku meleleh setiap kali dia tersenyum dengan senyumnya yang indah dan cerah kepada ku? Kenapa hatiku berdebar-debar setiap kali dia memanggilku Nini? Kenapa aku selalu bersemangat berada di dekatnya? Kenapa aku merasa sakit ketika melihatnya bersama orang lain? Kenapa aku selalu merasa marah melihatnya berciuman dengan orang lain?
"Apa-apaan Jennie?" Aku bergumam dalam hati.
'Kamu sangat sulit di tembus.'
"Diam!"
Karena membutuhkan udara segar, aku segera menarik tirai dan membuka jendela kamar. Tanpa sengaja, aku mengarahkan mata ku ke arah jendela Lisa dan langsung merasakan napas ku tersengal-sengal. Pemandangannya yang tersenyum dan melompat ke arah hadiah ulang tahunnya yang diletakkan di atas tempat tidurnya menyebabkan gelombang rasa suka menjalar ke seluruh tubuh ku. Hati ku terasa hangat melihat senyumnya yang cerah dan tanpa sadar aku menirukan senyumnya. Dia benar-benar cantik.
Namun, senyum ku langsung luntur melihat bagaimana senyumnya dengan cepat berubah menjadi kesedihan. Aku menoleh ke arah pintu dan melihat ibunya masuk dengan senyum sedih.
"Apa yang terjadi?"
Mata ku terbelalak melihat Lisa yang gemetar dan berteriak-teriak. Suara kekesalannya terdengar samar karena jendelanya tertutup. Aku merasa hati saya sakit melihat bagaimana tubuhnya mulai gemetar saat ibunya keluar dari kamar.
"Tolong jangan bilang dia menangis."
Aku terkesiap saat dia membalikkan badannya, air matanya mengalir deras di pipinya. Dia meraih suratnya dan dengan marah merobek-robeknya.
Aku tersentak saat dia buru-buru melempar hadiahnya ke dinding. Dia menjauh dari jendela sehingga aku tidak bisa melihatnya. Aku mulai mondar-mandir di sekitar kamar ku lagi, rasa khawatir meningkat di hati ku.
"Apa yang harus aku lakukan?" Aku bertanya pada diri sendiri. Aku tidak tahu apakah aku harus turun tangan, tetapi aku sangat ingin tahu apakah dia baik-baik saja. Aku pergi ke arah jendela lagi dan mulai merasakan hati ku semakin sakit melihat dia menangis di tempat tidurnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/354589978-288-k842006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Happened (JENLISA)
FanfictionGxG 18+ 🌚 Menjadi siswa baru tidak pernah mudah, terutama di sekolah menengah YG. Lisa tidak pernah menganggap sekolah sebagai hal yang menarik, sampai dia bertemu dengan satu-satunya Jennie Kim. Jennie Kim adalah murid yang paling populer dan pali...