"Aku belum pernah melihat Jennie begitu bingung seumur hidupku!" Dia berseru sedikit terlalu keras saat kami memasuki kantin. Saat itu sudah jam makan siang dan Jisoo memuji ku tentang adegan di kelas aljabar kami. Sambil menyeringai, aku membalas,"Aku tidak bisa menahannya, dia makhluk yang menarik." Dia tertawa dan mengangkat bahu,
"Aku tidak begitu mengerti dengan mu, tetapi perubahan ini cukup menarik," katanya, aku memiringkan kepala dengan bingung,"Mengapa kau berkata seperti itu?" Aku bertanya. Dengan santai dia menjawab,
"Entahlah, aku hanya merasa sudah saatnya ada sesuatu yang berbeda di sekolah ini." Aku mengangguk, mencoba memahami situasinya.
Apakah sekolah ini selalu seperti ini? Apakah selalu begitu klise dan hambar? Setiap sekolah memiliki siswa khas mereka yang memuji lantai yang diinjak oleh Queen Bee. Tidak ada yang mengerti bahwa itu hanya satu orang versus ratusan siswa lainnya. Orang-orang bisa sangat bodoh. Aku menghela nafas,
'Sungguh membosankan.'
Saat kami memasuki kantin, Jisoo dengan cepat meraih lengan ku dan menyeret ku ke antrean untuk mengambil makanan,
"Mereka menyajikan ayam hari ini! Fucking chicken!" Dia berseru dengan penuh semangat.
Aku menggelengkan kepala dan tertawa kecil melihat tingkahnya yang bersemangat. Setelah kami mengambil makanan, kami langsung berjalan menuju Chae. Saat kami berjalan menuju meja makan, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ke sekeliling ruangan. Melihat ke sekeliling ruangan, aku melihat semua orang dengan kelompoknya masing-masing, ada kutu buku, atlet, pemandu sorak, dan kemudian ada sebuah meja di tengah ruangan, kelompok ratu lebah. Aku menghela napas dan menjentikkan lidah,
'Sungguh khas.'
"Sepertinya Queen bee belum datang," gumam ku dalam hati. Seolah-olah ada aba-aba, pintu tiba-tiba terbuka dan ruangan menjadi hening. Aku memutar bola mata saat semua orang mengalihkan perhatian mereka ke "sang ratu." Aku menjatuhkan diri di samping Jisoo dan Chaeng, yang untungnya sedang mengurus urusan mereka sendiri.
"Apakah selalu seperti ini?" Aku bertanya. Mereka memutar mata dan mengangguk,
"Sayangnya," gumam Chae. Aku mengangkat pandangan ku dan mulai mengikuti Jennie dengan mata ku, dia benar-benar cantik. Aku merasakan jantung ku berdebar kencang di dada ku saat senyum kecil mulai muncul di wajahnya saat melihat teman-temannya. Meskipun tidak sampai ke matanya, namun tetap saja cerah dan indah. Dia memikat ku dan aku tidak perawatan,
'Apa yang kau lakukan padaku Jennie Kim?'
Merasakan tatapan ku, dia mulai berbalik ke arah ku dan membeku saat tatapan kami bertemu dan terkunci. Aku merasakan napas ku tersengal-sengal saat melihat mata kucingnya yang tajam menatap balik ke mata rusa betina ku yang besar. Aku merasa seperti kesurupan, dan yang mengejutkan, bukan hanya aku. Dia tidak menyipitkan matanya atau memalingkan muka, dia membeku di bawah tatapan intens ku. Seolah-olah semua orang di ruangan itu menghilang dan hanya ada aku dan anak kucing yang cantik itu. Jantung ku berdebar kencang di dada ku, rasanya akan meledak kapan saja. Tanpa sadar, aku mulai memberikan senyuman lembut kepadanya, yang membuatnya sedikit melebarkan matanya, terkejut dengan tindakan baru ku terhadapnya.
Sayangnya, sebelum dia sempat melakukan hal lain, temannya dengan cepat menarik perhatiannya, membuat kami berdua teralihkan dari dunia kecil kami. Aku berkedip cepat dan menggelengkan kepala saat akhirnya aku menyadari di mana aku berada. Aku segera mengalihkan pandangan ku ke duo yang terdiam dan merasa ngeri melihat wajah mereka. Mereka menyeringai dengan sadar ke arah ku,
"Aish, ada yang naksir seseorang," goda Jisoo. Aku tertawa kecil dan menyeringai,
"Mau bagaimana lagi," mereka berdua terkesiap secara bersamaan mendengar jawaban ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Happened (JENLISA)
FanfictionGxG 18+ 🌚 Menjadi siswa baru tidak pernah mudah, terutama di sekolah menengah YG. Lisa tidak pernah menganggap sekolah sebagai hal yang menarik, sampai dia bertemu dengan satu-satunya Jennie Kim. Jennie Kim adalah murid yang paling populer dan pali...