Lisa's POV:Sudah seminggu dan aku belum pernah berbicara dengan Jennie. Ya, kami bergaul dengan kelompok teman yang sama, tetapi kami tidak pernah berbicara satu sama lain. Kami akan saling melirik tetapi setiap kali aku menatap matanya yang seperti kucing, aku akan teringat akan momen indah di ruang kelas itu, cara bibirnya bergerak dengan sempurna di bibirku seolah-olah selalu ditakdirkan untuk ada di sana membuat hatiku sakit dengan cara yang tidak pernah terasa sebelumnya. Rasa sakit itu selalu meningkat saat mengingatnya dan membuat aku langsung memalingkan muka.
Teman-teman kami tidak pernah tahu apa yang terjadi dan kami berdua menolak untuk menjelaskannya. Setelah beberapa saat mereka menyerah dan dengan sedih menerimanya. Banyak hal berubah, kalian hanya harus menerimanya.
Namun, satu-satunya orang yang mengetahui situasi ku adalah teman ku, Nayeon. Karena merasa kasihan dengan keadaan ku, dia menyarankan ku untuk bertemu dengan temannya, Seulgi. Rupanya dia masih lajang dan sedang Tidak berpacaran. Awalnya aku ragu-ragu, tetapi melihat mata anjing Nayeon, bagaimana aku bisa menolak?
Aku bertemu Seulgi keesokan harinya dan kami langsung akrab, tetapi sebagai teman. Dia adalah seorang gadis yang sangat menarik, aku tidak akan berbohong dan matanya yang seperti kucing mengingatkan ku pada
seseorang tertentu. Kami pergi berkencan dan pada akhirnya keadaan menjadi 'sangat panas'.Keesokan harinya cukup canggung karena kami berdua tidak merasakan apa-apa, itu hanya murni seks jadi kami berdua sepakat bahwa kami tidak ingin menjalin hubungan tetapi karena kami berdua masih lajang, kami bisa mencoba menjadi 'teman yang saling menguntungkan'.
Aku bersyukur untuk itu, dia membantu ku melupakan rasa sakit setiap kali aku memikirkan mata cokelat Jennie yang tajam atau senyumnya yang indah. Dia juga mengalihkan perhatian ku untuk tidak berpaling ke arah sesuatu yang aku tahu akan aku sesali. Aku baru saja pulih dari itu dan aku tidak berencana untuk kembali lagi.
Jadi, di sini lah aku, berada di tempat parkir sekolah, mendorong Seulgi ke motor ku, terjebak di antara kedua lengan ku. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku, sesekali menyentuh pantatku. Aku terkekeh ke bibirnya saat kami berada dalam sesi ciuman yang panas. Aku menarik diri dengan terengah-engah,
"Touchy ya?" Aku bertanya dengan nada menggoda. Dia tersenyum dan mengangkat bahu,
"Itu kan kau yang bilang ya..," candanya. Aku tertawa dan menempelkan bibirku ke bibirnya lagi. Bibirnya lembut tapi tidak ada yang bisa mengalahkan bibir Jennie yang menempel di bibirku. Kami tiba-tiba tersentak dan menjauh saat mendengar seseorang berdehem. Aku menoleh ke arah suara itu dan sedikit merasa ngeri melihat Jisoo dan Chae menyeringai padaku.
"Maaf merusak intesitas seksual kalian, tapi bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, jadi." Jisoo berkata sambil tertawa melihat ekspresi kaget kami. Kami segera mengambil tas ransel kami dan mulai berjalan masuk ke dalam sekolah sambil bergandengan tangan. Aku berbalik ke arah keduanya dan mengucapkan 'sampai jumpa' karena jam pelajaran kedua kami adalah pelajaran aljabar. Aku mulai mengantarkan Seulgi ke kelasnya,
"Jadi, besok kamu ulang tahun, ada rencana?" Dia bertanya dengan santai. Aku mengangkat bahu,
"Tidak terlalu suka party," kata ku. Kami berhenti di depan pintu kelasnya dan dia meletakkan tangannya di pinggang ku dan menarik ku sambil menyeringai,
"Kita selalu bisa merayakannya dengan cara yang berbeda," bisiknya di bibirku. Aku menyeringai dan menariknya mendekat,
"Aku suka suara itu." Aku menanggapinya dengan genit. Kami mulai bersandar ketika tiba-tiba sebuah suara dingin mulai berbicara,
"Permisi." Aku menoleh ke arah suara itu dan sedikit membelalakkan mata melihat Jennie dengan dingin menatap kami berdua. Kami menjauh dan mundur agar dia bisa masuk ke dalam kelas. Apa aku lupa menyebutkan, Seulgi satu kelas dengan Jennie? Apa kemungkinannya? Aku melihatnya dengan marah menjatuhkan diri ke mejanya dan bergumam dengan marah pada dirinya sendiri untuk alasan yang tidak begitu jelas bagiku. Aku sedikit mengernyit berharap semuanya berbeda, aku merindukannya. Seulgi meletakkan tangannya di pipiku dan memalingkan wajahku untuk menatapnya. Dia tersenyum lembut dan berkata,

KAMU SEDANG MEMBACA
You Happened (JENLISA)
FanficGxG 18+ 🌚 Menjadi siswa baru tidak pernah mudah, terutama di sekolah menengah YG. Lisa tidak pernah menganggap sekolah sebagai hal yang menarik, sampai dia bertemu dengan satu-satunya Jennie Kim. Jennie Kim adalah murid yang paling populer dan pali...