Dua puluh tiga

635 76 2
                                    

Lisa dan Jisoo saat ini tengah dalam pencarian para sandera David yang akan digunakan untuk penyerangan bom bunuh diri berskala besar nanti. Lisa mengendarai mobilnya menuju ke sebuah gudang tidak jauh dari pusat perkotaan.

"Di sini?." Tanya Jisoo.

"Ya." Singkat Lisa lalu keluar dari mobil.

Lisa dan Jisoo memasuki gudang itu, terlihat tidak ada anak buah David disana, Jisoo dibuat melotot terkejut begitu melihat sebuah kurungan berisi orang-orang dengan pakaian lusuh.

"Lisa itu para sandera!." Ucap Jisoo menunjuk ke arah para sandera yang semua matanya tertutup kain itu.

"Ssttss Jisoo, aku yakin mereka berniat menjebak kita. Tidak mungkin tempat ini tidak ada penjagaan sama sekali oleh mereka." Ucap Lisa seraya melihat ke segala arah dan sekilas dia melihat bayangan orang yang tengah bersembunyi membuatnya menyeringai.

Lisa segera menarik lengan Jisoo membuat Jisoo terkejut dan ketika ingin bertanya Lisa mendelik ke arahnya sebagai tanda untuk diam.

"Wae?." Bisik Jisoo bertanya ketika Lisa menghentikan langkahnya.

"Pegang ini, jika aku bersiul maka matikan lampunya dan jika aku bersiul sekali lagi maka nyalakan lampunya. Mengerti?." Jelas Lisa seraya menaruh tangan Jisoo di saklar lampu membuat Jisoo mengangguk cepat.

Melihat itu Lisa mulai menutupi kepala nya dengan tudung hoodie nya dan berjalan keluar.

Fiiiuuuiiit

Mendengar bunyi siulan itu membuat Jisoo dengan cepat mematikan saklar lampu nya.

Lampu segera mati dan membuat orang-orang yang bersembunyi itu kebingungan lalu mereka mulai keluar dari persembunyiannya.

Bugh!

Brak

Bugh!

"Arrrggh!."

"Arrrggh!".

Bugh!

Bugh!

Brak

Brak

"Arrrggh!."

"Siapa?!."

"Tunjukan diri mu sialan!."

Fiiiuuuiiit

Bunyi siulan terdengar membuat lampu seketika menyala dan anak buah David terkejut begitu melihat beberapa teman mereka sudah terkapar tak berdaya di atas lantai.

"Sialan, cari dia!." Teriak pemimpin nya marah.

"Cari sampai ketemu!." Lanjutnya.

Fiiiuuuiiit

Lampu kembali padam membuat semua orang kembali kebingungan. Lisa menyelinap diantara kerumunan anak buah David yang tengah kebingungan itu.

"Mengapa lampunya terus saja mati?." Tanya salah satu anak buah David.

"Mungkin kalian belum membayar listrik?." Jawab Lisa disampingnya seraya merangkul pundaknya.

"Eoh? Benarkah?." Balas anak buah itu yang tidak bisa melihat Lisa karena sedang mati lampu.

"Aku ingin memberikan mu hadiah." Ucap Lisa.

"Hadiah? Untuk apa? Aku tidak berulang tahun, tapi tidak apa-apa kau baik sekali rupanya." Balas orang itu terkekeh membuat Lisa ikut tertawa kecil.

"Ini hadiah ku." Ucap Lisa.

Bugh!

Brak

"Arrrggh!." Teriak orang itu, membuat semua teman-temannya waspada.

Black Hole [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang