S2 - 11

484 62 6
                                    

Mendengar cerita dari mulut Jisoo membuat Jennie dan Irene terkejut setengah mati bahkan tubuh Irene bergetar menahan amarah, matanya sudah memerah, kedua tangannya mengepal erat.

"Lee Sun-Man selama ini memanipulasi David dengan memberinya misi-misi berbahaya untuk menyingkirkan saingan bisnisnya sendiri. Kekuasan nya sebagai ketua BIKN saat itu membuat nya bebas melakukan apapun terlebih dia adalah anak salah satu orang berpengaruh di Korea Selatan." Jelas Jisoo.

"Bisnis yang selama ini Lee Sun-Man lakukan adalah bisnis gelap dan kotor dan demi bisnis inilah dia keluar dari BIKN." Lanjutnya.

BRAK

"Lee Sun-Man!." Gumam Irene penuh tekanan dengan tatapan dingin dan tangan mengepal erat.

"Tenanglah eonnie, aku tau kamu marah tapi kita tidak bisa melakukan balas dendam dengan tergesa-gesa. Dan lagi bukankah Lisa merencanakan ini semua juga demi membuka kebenaran itu??." Ucap Jennie mencekal lengan Irene yang hendak pergi.

"Kita ikuti rencana Lisa oke?." Lanjutnya membawa Irene kedalam pelukannya membuat Jisoo menatap mereka aneh.

"Ho? Jadi kalian sudah menjadi sepasang adik dan kakak yang baik rupanya." Celetuk nya tanpa beban membuat Irene menatap tajam ke arahnya.

"Hehe piece Rene!." Ucap Jisoo menyengir dan mengangkat dua jarinya.

"Ah iya aku hampir lupa, semua balas dendam yang dilakukan ayah kalian juga sudah direncanakan oleh bajingan Sun-Man itu dengan ayah kalian tetap sebagai bonekanya tanpa dia ketahui." Ucap Jisoo membuat Jennie dan Irene melepas pelukan mereka dan menatap Jisoo.

"Bagaimana kau bisa mengetahui semua cerita itu?." Tanya Jennie penasaran.

"Buku diary." Jawab Sohee membuat ketiganya menatap ke arah Sohee yang berdiri menyandarkan dirinya di tembok.

Sohee menatap kedua kakak Lisa itu santai lalu mengangkat sebuah buku diary dan berjalan mendekat.

"Buku diary milik Davidson." Ucapnya menaruh buku itu di atas meja membuat Irene dengan cepat mengambil buku itu dan membukanya.

"Well dari pengamatan ku, ayah kalian terlalu bodoh dan patuh kepada atasannya. Sebenarnya patuh itu bagus untuk seorang anggota khusus tetapi terlalu patuh dan bodoh itu merugikan. Seperti yang dilakukan ayah kalian, benar-benar bajingan bodoh." Cibir Sohee tanpa beban tidak peduli dua orang dihadapannya itu adalah dua putri orang yang ia katai.

"Apa? Itu benar adanya bukan? Dia pria bodoh tapi juga brengsek berani menikahi wanita lain padahal statusnya sudah beristri." Ucap Sohee santai melihat Jennie dan Irene menatapnya.

Jisoo menepuk dahinya tidak mengerti lagi dengan tingkah Sohee. Lalu suara langkah kaki menuruni tangga terdegar membuat mereka menoleh, disana Lisa menuruni tangga dengan acuh.

"Mau kemana Lis?." Tanya Jisoo penasaran.

"Kepo." Jawab Lisa membuat Jisoo mendengus kesal.

"Lisa." Panggil Irene membuat langkah Lisa berhenti dan menatap Irene acuh.

"Wae?."

"Bolehkah kami bergabung dalam misi mu kali ini??." Tanya Irene diangguki Jennie dan menatap Lisa penuh harap.

"Terserah." Jawab Lisa lalu berjalan pergi.

Irene dan Jennie yang mendengar itu berseru senang.

"Han Sohee." Ucap Sohee memperkenalkan dirinya membuat ketiganya menoleh.

"Ah? Kim Jennie, salam kenal."

"Bae Irene."

"Aku Shin Ryujin!." Seru Ryujin dari dapur seraya menyengir.

Black Hole [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang