Dua puluh lima

644 66 2
                                    

Pulau Jeju

Lisa, Jennie dan Rosé kini tengah mengintai benteng markas milik David yang tengah dijaga ketat oleh anak buahnya.

"Apa kalian memiliki rencana?." Tanya Jennie.

"Rencana? Langsung serang saja."

"Terobos dan bunuh mereka semua!."

Jawaban serempak Jennie dapatkan dari Irene dan Lisa membuat nya menggelengkan kepala pasrah.

"Setidaknya buat rencana, disana banyak sekali pasukan David da---." Ucapan Jennie tergantung begitu melihat kedua orang itu sudah berjalan dengan santai menuju markas David seraya membawa basoka dan beberapa senjata api.

"Yaish, jinjja. Aku curiga mereka adalah adik kakak karena sifat mereka memang 11 12!." Kesal Jennie lalu berlari mengikuti keduanya.

" Kesal Jennie lalu berlari mengikuti keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dor dor dor dor dor dor

Dor
Dor
Dor
Dor

Gerakan kombo wombo keduanya membuat kaget pasukan milik David yang memang tidak siap terhadap serangan mendadak itu.

BOOM!

DUARR!

"Waspada ada serangan!." Teriak salah satu anak buah David.

BOOM!

DUARR!

Dor dor dor dor dor dor

DUARR!

Jennie ikut bergabung dalam serangan dan mengakibatkan beberapa mobil milik pasukan David meledak.

Melihat itu pasukan David segera menyerang balik, dan terjadilah aksi saling menembak diantar dua kubu.

Di dalam markas,

"Lapor pak, pasukan kita yang dikirim menuju perbatasan untuk membawa sandera diserang dan tidak ada yang selamat sedangkan para sandera berhasil di bebaskan. Serta rencana pengeboman di gedung Kedubes gagal karena pasukan militer Korea berhasil menemukan sandera dan membebaskan nya." Ucap si anak buah pada atasannya.

"Apa?!." Seru David tidak percaya.

"Bagaimana bisa?!." Tanyanya.

"Jung Jaehyun, telah mengkhianati kita dan tewas karena menginjak ranjau." Jawab si anak buah membuat David dengan cepat menoleh ke arahnya.

"Sial, dia telah mengkhianati ku dan mati karena ranjau adalah hukuman yang sangat mudah!." Seru David tidak terima.

"Lapor pak, benteng depan pasukan kita diserang oleh tiga orang wanita. Banyak pasukan kita tewas serta kita kehilangan beberapa alat transportasi." Ucap salah satu anak buahnya datang dengan wajah paniknya.

"Apa?!." Seru David marah.

"Sialan bocah-bocah itu!." Teriak nya.

"Kerahkan semua pasukan kita dan gunakan senjata itu." Perintahnya penuh tekanan.

Black Hole [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang